Semua Elemen Turun Selesaikan Pembangunan Smelter, Akhirnya Persoalan Lahan Selesai

Proses Negosiasi Dengan Warga Pemilik Lahan
Sumbawa Barat - Persoalan pembangunan pabrik pemurnian emas atau Smelter di Kabupaten Sumbawa Barat, nampaknya sudah terselesaikan dengan baik.

Pertemuan lanjutan negosiasi pengadaan pembebasan lahan dan fasilitas untuk lokasi smelter dan industri turunannya yang sudah di jadwalkan oleh Pemerintah Daerah melalui Sekretariat Daerah dengan nomor surat : 262/058/Ekbang/VIII/2019. Perihal pertemuan lanjutan negosiasi pengadaan pembebasan lahan dan fasilitas untuk lokasi Smelter dan Industri turunannya.

Pertemuan ini di laksanakan di gedung Serbaguna balasangkaladi Desa Bukit Damai Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat, jam 14.00 Wita.

Dr. Ir. H. Amri Rahaman, M. Si asisten II Pemda KSB menyampaikan bahwa dalam satu bulan terkahir pembebasan lahan baru 127 hektar masih kekerungan hampir 500 hektar. Sehingga tim terus bergerak cepat.

Dari berbagai upaya, sudah banyak pertemuan yang dilakukan. Di sana belum ketemu terkait masalah harga lahan dan masalah lainnya.

Menghadapi itu, para alim ulama dari semua Kecamatan yang ada di KSB di datangkan ke sana untuk mendinginkan suasana yang terjadi di antara warga Otak Kris dengan para pencari kerja serta LSM KORTAM. Para alim ulama yang hadir berjumlah 9 orang.

Ketua MUI Sumbawa Barat, Ustadz Syamsul Ismail, LC mengatakan saat pertemuan dengan pemilik lahan. Persoalan ini harus diselesaikan dari hati ke hati.

"Upaya yang telah dilakukan sudah begitu banyak dan semoga ini ada kerja sama kepada warga, Semoga pertemuan ini menemukan solusi," jelasnya. Pada (27/8).

Dia berharap agar keselamatan KSB ini tetap dipelihara dengan baik. Kami dengan alim ulama datang agar kita berpikir KSB secara bersama.

Ia menerangkan salah satu solusi jika smelter hadir maka akan menyerap tenaga kerja sampai 5000 sampai 10.000 tenaga kerja. Kami dari MUI dan sebagai muslim agar kita bisa membantu yang masyarakat. Karna ini untuk keselamatan kita bersama.

Dia meminta kepada para masyarakat pemilik lahan agar ini segera di selesaikan, karna di Kecamatan Taliwang dan Brang Rea sudah banyak tercemar Mercuri, maka apabila ada Smelter, maka tidak ada lagi masyarakat yang melakukan penambangan liar, karna terserap oleh Smelter.

"Kita harus banyak komunikasi agar kita bisa menyelesaikan masalahan lahan ini dengan cara baik," ujarnya.

Dia berharap kepada masyarakat agar pembebasan lahan bisa selesaikan secara hati ke hati.

Zulkifli Daud ustad dari Kecamatan Seteluk, menyampaikan harapan masyarakat Seteluk dan Poto Tano berharap pembangunan smelter ini akan menjadi pusat ekonomi. Mudahan-mudahan warga Maluk bisa mendengar suara hati masyarakat pencari kerja dari seteluk karna sangat menginginkan pembangunan smelter ini disegerakan.

Ustadz H. Rahman alim ulama dari Kecamatan Sekongkang menjelaskan demi kepentingan kita semuanya. Ternyata pembangunan smelter benar-benar dan sungguh-sungguh akan di bangun smelter di KSB.

Dia berharap agar niat baik kita hari ini tidak sia-sia, semoga ini menjadi amal ibadah kita kepada Allah dunia dan akhirat.

Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM mengatakan bahwa dirinya sudah lima belas kali mengadakan pertemuan masalah smelter baik itu dengan warga, pemerintah provinsi bahkan pusat.

Ia mengatakan berbagai upaya dan cara sudah kami tempuh. Tim ini bekerja berdasarkan peraturan, sehingga kami tidak bisa menaikkan atau menurunkan harga sesuka kami, karna semua ada aturan dan UUD yang mengatur.

"Kami tidak bisa mengintervensi tim appraisal untuk menaikkan atau menurunkan harga lahan," terangnya.

Dia mengingatkan jangan sampai ada yang terprovokasi dengan pengacara, harga lahan sudah dihitung dengan kewajiban pajak. Begitu banyak ekspektasi untuk pembangunan smelter ini sehingga alim ulama tidak pernah turun dengan begitu banyak seperti ini agar memberikan kesegaran, nasehat dan keharmonisan buat kita semua.

Ia menjelaskan bila smelter di bangun, maka akan dibangun juga Bandara di Desa Ai kangkung sehingga pariwisata akan berkembang dan lainnya. Maka dia meminta pengertian dan kepedulian masyarakat Otak Kris agar mengikhlaskan lahannya untuk pembangunan smelter.

Tim appraisal bekerja setiap saat untuk pembangunan smelter. Jangan ada penyesalan dikemudian hari, karna smelter jika tidak di selesaikan sekarang masalah pembebasan lahan, maka semua tidak artinya, Perusahaan dan Provinsi sudah memberikan waktu pada hari ini batas terakhir pembebasan lahan.

Bupati akan memberikan bagi warga yang mau direlokasi yakni akan dibuatkan rumah, langsung terima kunci dan bagi yang mau menjual maka ambillah harga tertinggi didalam batas harga Appraisal.

Terkait tempat relokasi Kades dan ibu Kades sudah menentukan lokasi itu. Setiap rumah tangga akan punya lahan dan rumah sebagai pengganti, anak dari yang punya lahan akan dijamin bisa masuk kerja di Smelter dan industri turunannya.

Akhirnya, dengan negosiasi yang begitu panjang dari pemilik lahan, Pemda, tim Appraisal, Kapolres, Dandim, proses negosiasi berhasil di selesaikan.

Terlihat Kapolres Sumbawa Barat sebagai ketua tim pembebasan lahan berhasil menyakinkan warga agar mau menjual lahan miliknya.

Satu persatu warga mendatangi tim appraisal dengan memberikan sertifikat lahannya. Pertanda bahwa warga sudah mengikhlaskan lahan untuk pembangunan smelter.

Dengan 3 poin yang di tawarkan Bupati, masyarakat setuju untuk di relokasi ke tempat yang mereka sepakati.

Hadir dalam acara itu, Bupati Sumbawa Barat, Kapolres Sumbawa Barat AKBP Mustofa S. Ik., MH, Dandim 1628/ Sumbawa Barat Letkol. Czi. Eddy Oswaronto, ST, Asisten Ekonomi Dr. H. Ir. Amri Rahaman, M. Sc, perwakilan Perusahaan AMNT, Kadis DPMPTSP H. Hamid, S. Pd., M. Pd, Kadis BPAD, Asisten, Camat se KSB, masyarakat pemilik lahan dan para alim ulama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.