Lintas NTB, Sumbawa Barat - Gibran Zacky Pemuda asal KSB, sukses mewujudkan mimpinya bermain sepakbola di tingkat Nasional berkat program fellowship dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara ( AMMAN ) yang bekerja sama dengan PSS Sleman.
Putra pertama dari pasangan Yogi Rizky Junistra dan Nur Pitriah asal dusun Benteng Desa Seteluk Atas Kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat-NTB, sedari kecil sudah bercita-cita ingin bermain bola di liga nasional dan bermain untuk Timnas Indonesia.
Yogi Rizky Junistra ayah kandung Gibran Zacky saat di wawancara mengatakan, Zacky sejak kecil sudah suka main bola bahkan saat di bangku Sekolah Dasar (SD) talentanya bermain bola sudah mulai terlihat dan sering menang dan menjadi top skor.
Gibran Zacky sendiri mengidolakan Sosok Ricky Kambuaya, pemain timnas yang juga berasal dari wilayah Timur Indonesia, menjadi suluh yang membakar semangatnya.
“Saya membayangkan bisa bermain di Liga 1 agar saya bisa ditonton orang-orang kampung saya melalui TV,” ujar Gibran Zaky, sebuah cita-cita polos namun begitu membekas.
Informasi tentang program beasiswa Football Fellowship dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dan PSS Sleman bak oase di tengah dahaga. Latihan demi latihan ia lakoni dengan tekun, dibimbing sang paman yang juga seorang pelatih.
“Saya terus berlatih dengan keras agar saya bisa terpilih,” kenangnya. Harapan sederhana namun penuh tekad: menembus Elite Pro Academy (EPA) PSS Sleman U-16. Sebuah gerbang menuju mimpi yang selama ini hanya bersemi di angan.
Perjalanan menuju gerbang awal EPA PSS Sleman U-16 penuh dengan perjuangan, disiplin, dan keringat. Pada 2023, ia mengikuti seleksi ketat yang diadakan oleh PSS Sleman di KSB, bersama hampir 400 peserta lainnya.
Dari ratusan anak berbakat, hanya 12 yang terpilih untuk menerima beasiswa Football Fellowship—kesempatan emas untuk berlatih langsung di PSS Sleman, dan Zaky adalah salah satunya.
Selama satu tahun, ia berlatih keras sambil menyelesaikan pendidikan SMP di Sleman. Usaha dan dedikasinya akhirnya membuahkan hasil yang manis dan membanggakan.
Zaky, bersama Muhammad Nabil Fitrah—teman sekampungnya dari KSB—berhasil menembus EPA PSS Sleman U-16, bersaing dengan talenta-talenta muda dari seluruh Indonesia.
Kini, sambil meneruskan pendidikan di bangku SMA, mereka memperkuat PSS Sleman di Liga 1 Youth, membawa harapan dan mimpi yang terus tumbuh di dunia sepak bola.
Di bawah arahan para pelatih PSS Sleman, Zaky tak hanya mengasah teknik bermain. Ia juga ditempa dalam hal taktik dan mentalitas.
Kedisiplinan dalam menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan latihan keras menjadi rutinitas wajib demi menjaga semangat dan motivasi sepanjang musim liga yang panjang dan penuh tantangan.
“Alhamdulillah, rasanya sangat senang dan orang tua juga ikut bangga,” ucapnya dengan mata berbinar.
Dalam 18 pertandingan yang telah ia lalui, Zaky mencatatkan gol dan assist melawan tim-tim besar seperti Arema U-16, Borneo, Persib Bandung, PSIS Semarang, hingga Persis Solo.
Setiap laga menjadi pembuktian: bahwa kerja keras, ketenangan, dan disiplin bisa membawa mimpi lebih dekat ke kenyataan.
/Peran AMMAN dan Football Fellowship: Membuka jalan bagi generasi KSB/
Program Football Fellowship yang diinisiasi oleh AMMAN dan PSS Sleman menjadi jembatan penting dalam perjalanan Zaky dan anak-anak muda KSB lainnya.
Program ini bukan hanya tentang beasiswa sepak bola. Ini adalah bagian dari upaya AMMAN dalam Sports for Development—menggunakan olahraga untuk mengembangkan karakter, membangun disiplin, dan membuka peluang generasi muda menuju masa depan yang lebih cerah.
Melalui seleksi ketat, pelatihan profesional, serta dukungan pendidikan di Sleman, AMMAN memberikan kesempatan emas bagi anak-anak KSB untuk berkembang tidak hanya sebagai atlet, tetapi juga sebagai pribadi yang tangguh dan bermental juara.
“Program ini telah mengubah saya sehingga saya bisa bermain di kompetisi EPA liga 1 Indonesia,” tuturnya.
Lebih dari sekadar Zaky, program ini juga melahirkan prestasi dari anak-anak KSB lainnya, seperti Ferdiansyah, Wahyu Dinata, Aqmal Irdan, Muhammad Iqram, dan Anugerah Rizkih—menciptakan gelombang inspirasi baru di tanah Sumbawa Barat.
“Saya juga sangat senang dan bersyukur kita bisa berkembang bersama sama berproses dan ke depan kita akan menikmati hasil dari kerja keras tersebut,” imbuhnya.
Bagi Zaky, program ‘Sports for Development’ yang diusung AMMAN memiliki arti yang sangat dalam bagi generasi muda di KSB.
Ini adalah wadah untuk mengukur kemampuan, menjauhkan diri dari pergaulan yang kurang baik, dan yang terpenting, memberikan harapan akan masa depan yang lebih cerah.
Mimpi Zaky tak berhenti di EPA Liga 1. Ia memiliki target jangka panjang yang lebih tinggi: bermain di level profesional dan suatu saat nanti, membela Merah Putih di Timnas Indonesia. “Harapan saya tentu masih sama, ingin bermain di Liga 1 Indonesia,” harapnya.
Kisah Gibran Zaky adalah cerminan dari kekuatan mimpi, ketangguhan perjuangan, dan indahnya rasa syukur.
Dari pelosok KSB, melalui program Football Fellowship AMMAN dan PSS Sleman, ia membuktikan bahwa dengan tekad yang membaja dan kerja keras tanpa henti, batas pulau pun bisa dilampaui dan mimpi setinggi langit pun bisa digapai.
Ia bukan hanya sekadar pemain sepak bola, tetapi juga simbol harapan bagi generasi muda di tanah kelahirannya. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.