Taliwang - Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2018 lalu telah menarget 17.500 sertifikat tanah masyarakat KSB melalui Pendaftaran tanah sistematik lengkap atau (PTSL)
Namun yang dapat terealisasi hanya 14.650 sertifikat dan sampai saat ini masih tahap penyelesaian akhir.
Kendala yang hadapi beberapa waktu yaitu terkendala bencana alam gempa bumi, kekurangan identitas, kekurangan bukti kepemilikan dan masalah administrasi," terang Kasubag TU BPN KSB, I Gede Beni yasa, S. ST., MH, pada Selasa, (8-1-2019)
Dia juga menambahkan instruksi dari Kementrian Agraria bahwa pumbuatan sertifikat tanah masyarakat tidak pungut biaya atau 0 rupiah.
" apabila di temukan lapangan ada yang memungut biaya, kami tidak ikut campur," jelasnya.
Ia menuturkan bahwa di tahun 2019 akan ditarget untuk PTSL 5000 sertifikat," ujarnya.
Dia berharap dan miminta dukungan Pemerintah daerah untuk pembiayaan atau administrasi masyarakat yang membuat sertifikat agar dituntaskan dan dibantu oleh pemda maupun Desa.
Tambahnya, 5000 sertifikat ini sasarannya untuk Desa yang lengkap yaitu Desa yang pernah mendapatkan program ini di tahun sebelumnya, apabila dirasa kurang maka akan rencanakan tuntaskan di 2019.
" Sumbawa Barat di targetkan 2022 sudah memiliki sertifikat baik di Desa maupun Kelurahan, "tutupnya.
(Ibrahim)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.