Kasubdit Regident Ditlantas Polda NTB, Kompol Nurhadi Ismanto, S.H.,S.I.K mengatakan bahwa kebijakan tersebut diberlakukan sesuai dengan amanat UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 81 ayat 4.
“Seluruh Lombok senin depan. Untuk tes psikologi (pembuatan SIM-red) di Polda NTB itu sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomer 22 tahun 2009 pasal 81 Ayat 4.” Ujarnya.
Kompol Nurhadi Ismanto mengatakan bahwa dalam amanat Undang-Undang tersebut, ada empat syarat untuk menerbitkan SIM, yaitu syarat administrasi, kesehatan, usia dan surat ujian. Untuk syarat kesehatan itu meliputi sehat jasmani dan rohani.
“Dalam ayat tersebut bahwa untuk syarat penerbitan SIM itu ada syarat kesehatan, nah kesehatan ini dibagi dua yakni rohani dan jasmani. Kesehatan rohani itu melalui test psikologi,” ujarnya.
Menurut Kompol Nurhadi Ismanto, materi test psikologi meliputi enam aspek kemampuan yaitu kemampuan konsentrasi, kecermatan, pengendalian diri, penyesuaian diri, stabilitas emosi, dan ketahanan kerja.
Jika dalam uji psikologi hasilnya tidak sesuai, atau tidak lulus uji, maka pemohon akan diberikan kesempatan untuk mengulang.
“Itu ada enam aspek yang dinilai, hasilnya disampaikan, kalau tidak lulus harus di ulang karena dia (test psikologi –red) sebagai syarat,” katanya.
Saat ini, Ditlantas Polda NTB sudah bekerja sama dengan beberapa lembaga konsultan psikologi, dengan membuka gerai uji psikologi yang didirikan dekat dengan layanan penerbitan SIM untuk memudahkan masyarakat pemohon SIM dalam memenuhi syarat kesehatan rohani.
“Di NTB ini sudah berlaku lama untuk test psikologi tapi di wilayah Polres Mataram, seuluruh Lombok Senin depan, nanti di seluruh wilayah NTB, kita sudah ada kerjasama dengan psikologi dan mereka akan membuka cabang buka praktek,” terang Kompol Nurhadi Ismanto. (Dee)
1 Comments
Great article Lot's of information to Read...Great Man Keep Posting and update to People..Thanks SANTEE APPLIANCE REPAIR
ReplyDeleteSilahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.