DPW LDII NTB Akan Gelar Seminar Ekonomi Syariah di Kota Bima

KOTA BIMA – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menggelar seminar ekonomi syariah di Kota Bima. kegiatan ini bertujuan antara lain memberi pengetahuan dan wawasan tentang berbagai hal perekonomian yang terjadi dan berkembang dikalangan masyarakat muslim saat ini sebagai bekal agar dapat menjadi problem solver (pemecah masalah) perekonomian dalam mengatasi berbagai masalah perekonomian muslim Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Barat.

Dalam seminar yang rencananya akan digelar pada tanggal 28 Juli 2019 di Kota Bima, DPW LDII Provinsi NTB akan menggandeng Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima, Bank NTB Syariah dan beberapa Bank Syariah lainnya.

Seminar yang dilaksanakan selama 1 hari ini direncanakan akan dibuka resmi Gubernur Nusa Tenggara Barat dan dihadiri Ketua umum DPP LDII, Ketua dan Pengurus DPW LDII NTB, Ketua-ketua DPD LDII se Provinsi NTB, dengan jumlah Peserta sebanyak 150 orang utusan dari 10 Kabupaten/ Kota di Provinsi NTB.

Tema yang diusung dalam Seminar yang rencananya akan dilaksanakan di Hotel Lambitu Kota Bima, yakni “Gerakan Ekonomi Syariah Menggapai Hidup Berkah Tanpa Riba”, dengan Nara Sumber : Gubernur NTB sekaligus membuka acara, Walikota Bima, Bupati Bima, Ketua Umum MUI NTB, dan Branch Manager PT. Bank NTB Syariah. Juga akan diundang Para Pimpinan Organisasi Islam seperti Ketua dan Sekretaris MUI NTB, Ketua DPD NU Kota Bima, Ketua DPD Muhammadiyah Kota Bima, Ketua Muslimat NU Kota Bima, Pimpinan Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Kota Bima, dan beberapa Imam Masjid di Kota Bima.

Ketua Panitia Penyelenggara, H. Muhammad Saleh, ST, MT menyampaikan, bahwa kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW LDII NTB yang dirangkai dengan Seminar Ekonomi Syariah ini mengacu pada keputusan Ketua DPW LDII NTB Nomor : KEP-01/P/V/2019 tentang Pembentukan Panitia Seminar Ekonomi Syariah DPW LDII NTB tahun 2019. Anggaran untuk pelaksanaan ini bersumber dari Kas Organisasi dan sumbangan yang tidak mengikat.

H. Muhammad Saleh juga menjelaskan bahwa dewasa ini kehidupan ekonomi telah menjadi standar kehidupan individu dan kolektif suatu negara dan bangsa. Keunggulan suatu negara diukur berdasarkan tingkat kemajuan ekonominya. Ukuran derajat keberhasilan menjadi sangat materialistik, oleh karena itu ilmu ekonomi menjadi amat penting bagi kehidupan suatu bangsa.

Berdasarkan jumlah populasi penduduk yang beragama islam di Indonesia sebesar 87,2 porsen sangat mendukung untuk pelaksanaan program ekonomi syariah, khusus wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) jumlah populasi penduduk beragama islam mencapai 96,78 persen merupakan mayoritas. Untuk itu salah satu Program Pemerintah Provinsi NTB menjadikan Bank NTB Konvensional menjadi Bank NTB Syariah," ungkapnya.

H. Saleh juga mengurai bahwa tidak semua rencana yang baik akan memberikan hasil yang baik, namun hasil yang baik selalu diawali dengan rencana yang baik. Merupakan cita-cita dan harapan seluruh jajaran Panitia Pelaksanaan Seminar Ekonomi Syariah dengan harapan menghasilkan pemahaman baru tentang ekonomi syariah yang handal.

Semoga pada akhirnya akan diperoleh hasil yang baik tentang ekonomi dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi manusia di NTB,"pungkasnya. (Ibrahim)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.