Gubernur Zulkieflimansyah Undang Pengusaha Malaysia Berinvestasi di NTB

METRO – Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah bertemu dan menjajaki kerja sama investasi dengan sejumlah pengusaha Malaysia yang tergabung dalam asosiasi Dagang Nexchange Berhad (DNeX) dan Dewan Perdagangan Islam Malaysia (DPIM), dalam lawatan kerja ke Malaysia pekan ini.

Di depan para pengusaha Malaysia yang hadir dan bergerak di bidang energi, pengelolaan sampah (waste management), industri pariwisata hingga pengelolaan umrah-haji, Gubernur Zul menyatakan bahwa NTB sangat terbuka dan menyambut baik setiap pengusaha yang tertarik berinvestasi di Lombok dan Sumbawa. Bahkan Pemprov NTB akan memfasilitasi infrastruktur dan kemudahan perizinan untuk setiap investor.

“Kami menempatkan diri sebagai pelayan publik, ingin memperkenalkan NTB sebagai provinsi yang ramah bisnis dan investasi. Kami percaya, sebagai regulator dan pemegang kendali pembangunan di daerah, harus mempermudah arus investasi, terutama dari sektor swasta,” tutur Gubernur Zul di Kantor DPIM di kawasan Cyberjaya Selangor Malaysia Jumat (23/08/2019).

Lombok dan Sumbawa, sambung Gubernur Zul, memiliki banyak potensi untuk tujuan investasi, terutama industri pariwisata dan turunannya, termasuk infrastruktur dan pengelolaan sampah. Sebagai peraih predikat The World Best Halal Tourism Destination (Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia) selama 2015 hingga 2019 dari berbagai lembaga nasional dan internasional, NTB disebutnya cocok dan akomodatif terhadap investor-investor Malaysia, yang punya perhatian terhadap persoalan industri halal atau moslem-friendly.

“Beberapa kali kami mendapatkan pengakuan sebagai tujuan wisata halal atau moslem-friendly tak hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional. Ini jadi gayung bersambut dengan fokus bisnis (halal) para pengusaha di bawah Dnex dan DPIM yang tadi memaparkan bidang usahanya di depan saya. Ada Gili Meno misalnya, pulau kecil cantik yang kami kembangkan jadi pulau khusus untuk pulau keluarga, dalam terma moslem-friendly. Halal pharmacy juga ada pasarnya yang cukup besar dan potensial, baik di NTB maupun Indonesia secara umum” paparnya.

Pariwisata tak bisa dipisahkan dari persoalan pengelolaan sampah. Hal itu diungkapkan Gubernur Zul, sebagai turunan konsekuensi logis industri pariwisata ke industri pengelolaan sampah. Portofolio sejumlah pengusaha Dnex dan DPIM di bidang pengelolaan sampah, bisa sejalan dengan kampanye program NTB sebagai zero waste province.

“Pengelolaan sampah menjadi salah satu perhatian dan prioritas kerja kami. Banyak pilihan cara dan teknologi yang sudah kami lakukan untuk menangani persoalan ini. Mulai dari sistem pemilahan dan daur ulang sampah melalui bank sampah, teknologi pyrolysis hingga black soldier fly (larva pasukan lalat hitam). Ini sesuai dengan yang tadi Bapak-Ibu presentasikan terkait portofolio dan rekam jejak inti bisnis masing-masing di bidang waste management. Marilah berkunjung ke Lombok dan Sumbawa, supaya bisa terbuka gagasan bisnis atau investasi pengelolaan sampah apa saja yang bisa dibawa ke provinsi kami,” ungkapnya.

Pemangku Presiden DPIM, Mohammad Sahar Mat Din, yang sudah beberapa kali berkunjung ke NTB, menyatakan yakin dan bisa menjamin pernyataan Gubernur Zulkieflimansyah di depan para pengusaha DNeX dan DPIM. Mohammad Sahar mengaku sangat merasakan keterbukaan dan optimisme kemudahan berinvestasi dari Pemprov NTB di bawah Gubernur Zul.

“Pak Zulkieflimansyah ini gubernur baru menjabat sekitar satu tahun, namun berdasarkan pengalaman kami (di Lombok) melihat kerja keras pak Gubernur, berusaha membangunkan wilayah NTB demi membawakan mandat rakyat NTB, saya sangat percaya pada beliau. Jadi saya yakinkan bagi semua yang hadir di majlis ini, masih ada empat tahun lagi bahkan lebih jika rakyat mengamanahkan kepada beliau, untuk mempercayakan investasi di NTB,” kata Sahat.

Sementara Presiden Direktur DNeX, Dato Samsul Husin yang dalam kunjungan terakhirnya menyerahkan bantuan dana untuk korban musibah gempa bumi di NTB, menyatakan mendapatkan kesan yang menarik dari NTB. Menurutnya, banyak sektor yang bisa digarap oleh pengusaha-pengusaha DNeX yang bergerak dalam bisnis global halal, telekomunikasi, teknologi & informasi, oil & gas hingga waste management.

“NTB adalah kawasan yang punya kelimpahan sumber daya alam dan manusia. Perluasan perniagaan antarabangsa atau ke ranah global bagi pengusaha-pengusaha DNeX, bisa dimulai dengan melirik Lombok dan Sumbawa sebagai pasaran baru investasi. Apalagi DNeX sedang gencar mempromosikan perkhidmatan dan program halal saat ini, cocok dengan kawasan NTB yang juga punya platform bisnis moslem-friendly,” ungkap Dato Samsul dalam sambutan singkatnya.

Dalam sesi tanya jawab, sejumlah pertanyaan dari pengusaha mengemuka terkait jaminan kemudahan dan akses terhadap perizinan, hal yang kerap menjadi momok investasi.  Terkait hal itu, Gubernur Zul menjanjikan dengan tegas, akan memfasilitasi beragam kemudahan bagi investor Malaysia jika memang berminat untuk menempatkan investasi di NTB. Termasuk menyediakan lahan untuk lokasi usaha, sumber daya manusia yang sesuai dengan bidang serta kemudahan izin atau birokrasi.

“Ramah investasi adalah kunci kerja kami. Jadi akan kami permudah dan fasilitasi semuanya sebisa dan semaksimal mungkin yang bisa kami lakukan. Jadi silakan segera berinvestasi di NTB, kami siapkan segala keperluan untuk mempermudah bisnis Anda,” pungkas Gubernur Zul. (LNG03)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.