Inilah Suara Hati Masyarakat Otak Kris

Pak Wagiman Warga Otak Kris Menangis Selesai Negosiasi
Sumbawa Barat - Dengan sudah terselesainya persoalan lahan yang ada di Otak Kris bersama pemerintah daerah dan tim appraisal. Nampaknya masih ada suara hati dari masyarakat.

"Sebut saja Saruji warga RT 10 dusun Otak Kris mengatakan bahwa ada dua pilihan yang ditawarkan kepada warga otak Kris yaitu beli putus atau relokasi saat sosialisasi sebelum," sebutnya.

Tim media mencoba mewawancarai salah satu orang tersebut sebelum rapat yang dilakukan di gedung serbaguna balasangkaladi Desa Bukit Damai Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat, jam 14.00 Wita.

Berdasarkan keterangan Saruji bahwa yang membuat masyarakat berat menjual lahan yaitu terkait masalah harga tumbuh-tumbuhan yang sudah mereka tanam lama, tumbuhan itu sebagai sumber pencahariannya. Karna warga di Otak Kris sebagian adalah petani.

"Pada dasarnya kami mendukung dan kami juga harapkan dukunglah kami dengan memberikan harga pada tumbuh-tumbuhan kami," jelasnya.

Ia menjelaskan yang membuat warga sangat sulit melepas karna tidak di hargai tumbuhan-tumbuhannya yang sudah lama di tanam tidak dihitung sama sekali.

Ada juga Wagiman kepala Dusun Otak Kris saat rapat di gedung serbaguna menyampaikan bahwa dia berharap kondisi di Otak Kris aman. Dia juga menanyakan siapa yang sebenarnya disuru negosiasi oleh Bupati. Ia juga meminta apabila negosiasi belum tuntas agar tidak ada demo lagi.

"Kami tidak punya cita yang muluk-muluk, hasil musyawarah tidak pernah diberitahukan dan tidak pernah datang. Mohon pahami kami. Maksud masyarakat agar negosiasi masalah harga di tempat kami," harapannya. Pada Rabu, (21/8).

Ia juga menuturkan bahwa kami masyarakat menunggu belum ada negosiasi. Itulah harapan masyarakat masyarakat otak kris.

"Tanaman, rumah, tanah agar kami di hargai dan dihitung," katanya.

Harapannya apabila ada nego harga, ngomong secara santai dengan masyarakat Otak Kris. Jangan sampai ada Miss komunikasi seperti ini.

Iskandar perwakilan warga meceritakan bahwa negosiasi agar bertemu secara bersama. Dia juga bingung di Maluk ada dua negosiasi.

"Selama ini tidak ada negosiasi kepada kami, kami berharap agar pertemukan kami dengan orang negosiasi," ungkapnya.

"Kami peduli dengan masyarakat KSB. Namun harap tolong lihat kondisi kami juga di sini," ujarnya.

Pada pertemuan itu, terkesan sangat alot. Pasalnya, pemilik lahan yang hadir tetap bersih kuku mempertahankan tanah yang akan di bebaskan. Karena banyak faktor lain yang mereka pikirkan terlebih kawasan yang selama ini mereka tempati selama puluhan tahun akan ditinggalkan.

Kendati demikian akhirnya warga luluh dengan niat baik pemerintah daerah Sumbawa Barat untuk segera mempercepat proses pembangunan lahan yang akan di bangun sekitar 850 Hektar tersebut.

Selesai pertemuan tersebut, masyarakat pemilik lahan tersedu menangis dengan akan di lepaskannya lahan mereka. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.