NTB Terima Tiga Penghargaan Baznas Award 2019

JAKARTA - Badan Zakat Nasional (Baznas) sebagai lembaga pengumpul dan pendistribusian zakat yang dimiliki pemerintah baik pusat ataupun daerah semakin banyak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Hal ini  karena Baznas dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Khususnya para mustahiq atau penerima zakat.

Sebagai apresiasi atas capaian dan keberhasilan baznas di provinsi dan kabupaten seluruh Indonesia, Baznas pusat memberikan penghargaan kepada Baznas daerah yang dinilai berprestasi dalam berbagai kategori.

Adapun Provinsi NTB memperoleh penghargaan dalam tiga kategori. Pertama, Kategori Pemerintah Provinsi Pendukung Kebangkitan Zakat 2019. Award dengan kategori ini diterima oleh Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.

Kedua, sebagai terbaik pertama kategori Baznas Provinsi Dengan Pendistribusian ZIS Terbaik di Indonesia. Award dengan kategori ini diterima oleh Ketua Baznas NTB, TGH. Dr. Salimul Jihad.

Ketiga, sebagai terbaik pertama kategori Baznas Provinsi Dengan Program Pendayagunaan ZIS di Indonesia. Award dengan kategori ini diterima oleh Wakil Baznas NTB, Ir. H. Subhan.

Menteri Agama Republik Indonesia H. M. Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada seluruh Baznas yang telah menerima award dalam seluruh kategori yang telah ditentukan oleh dewan juri.

“Saya ucapkan selamat kepada seluruh Baznas yang telah dinilai berhasil dan berprestasi dalam mengelola zakat, infak, dan sodaqoh dari masyarakat baik yang bersifat individu, kelompok, ataupun intansi dan sejumlah perusahaan,” ucapnya di Auditorium H. M. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Senin (26/8/2019) malam.

Lebih lanjut, Menag berpesan, bahwa Baznas sebagai penyambung zakat, infak, dan sodaqoh dari masyarakat keberadaannya harus benar-benar dirasakan manfaatnya khususnya dalam mendorong kemandirian serta mengurangi kemiskinan.

“Baznas harus bisa berkontribusi menurunkan angka kemiskinan dan meninggikan derajat kemanusiaan,” jelasnya.

Zakat, lanjut Menteri Agama yang menjabat dalam kabinet Presiden SBY dan Presiden Jokowi ini menyebut, tidak hanya merupakan ibadah antara diri pribadi dengan Allah semata tetapi juga hubungannya kepada sesama manusia.

“Zakat ini bukan hanya untuk diri pribadi saja namun maali anijtimaa’i,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Baznas pusat Prof. Bambang Sudibyo menyebut, bahwa penentuan peraih award dinilai oleh dewan juri berdasarkan standar indeks zakat nasional dan sejumlah penilaian lainnya.

“Para dewan juri telah menggunakan sejumlah penilaian terhadap seluruh Baznas di Indonesia hingga keluar sejumlah baznas yang dinilai berhak mendapatkan award,” sebutnya.

Lebih lanjut, Prof. Bambang menyampaikan, pemberian award ini juga sebagai bentuk kesyukuran atas nikmat kemerdekaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada bangsa dan negara Indonesia.

“Keberadaan Baznas cukup berperan dalam membantu pemerintah mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, Ketua Panitia Baznas Award 2019 yang juga Sekretaris Baznas, Drs. H. Jaja Jaelani, MM memaparkan, Baznas Award bertujuan mendorong optimalisasi pengelolaan zakat nasional, mempererat tali silaturahmi antara Baznas dan LAZ, memupuk semangat kebangsaan antargenerasi untuk memperkuat ketahanan nasional menghadapi tantangan global.

“Tujuan Baznas Award ini adalah untuk mendorong optimalisasi dan profesionalitas pengelolaan zakat nasional, mendorong kreativitas dan inovasi kerja dalam mewujudkan kebangkitan zakat nasional, mempererat tali silaturrahim antara Baznas dan LAZ, meningkatkan motivasi dan kinerja amil dan organisasi pengelola zakat dalam pengentasan kemiskinan,” paparnya.

Beberapa kategori penerima award pada tahun 2019 ini, lanjut Jaja, adalah Pertumbuhan Penghimpunan ZIS Terbaik, Kreativitas Penghimpunan ZIS Terbaik, Pendistribusian dan Pendayagunaan ZIS Terbaik, Program Pemberdayaan Ekonomi Terbaik, Laporan Tahunan Terbaik, dan Baznas dan LAZ Terbaik.

“Ada juga penghargaan untuk Kepala Daerah Terbaik, UPZ Terbaik, Media Pendukung Kebangkitan Zakat, Tokoh Pendukung Kebangkitan Zakat,” sebutnya.

Menurut Jaja, ada 15 Dewan Juri, yakni 1 ketua, 1 sekretaris dan 13 anggota yang menggunakan Index Zakat Nasional (IZN) terbitan Puskas Baznas sebagai standar.

“Baznas Award sudah berlangsung sejak 2017. Award yang digelar untuk tahun ketiga ini, diikuti 390 Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) di antaranya 31 Baznas provinsi, 332 Baznas kabupaten/kota dan 15 LAZ nasional, 8 LAZ provinsi dan 4 LAZ kabupaten/kota. Mereka memperebutkan 34 kategori award,” ucapnya.
LNG02

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.