BNN Tes Urine Kepsek Se-Lobar

LOMBOK BARAT-Sekitar 400 orang Kepala Sekolah mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMPN se-Lombok Barat diambil sampel urinenya oleh tim Badan Narkotika Nasional (BNN) NTB.

"Alhamdulillah hasilnya clear. Tidak ada yang positif," kata Kepala Dinas Dikbud Lobar, Hendrayadi di Bumi Perkemahan Bukit Khasri Sesaot, Minggu (8/9).

Pengambilan sampel urine tersebut dilakukan sebagai rangkaian dari kegiatan Kemah Kepemiminan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat (Lobar).

Kemah Kepemimpinan sendiri secara rutin digelar Dinas Dikbud. Kegiatan ini sebagai ajang penyegaran dan menumbuhkan ide kreatif, inovasi, dan harmonisasi antar Kepala Sekolah.

Tahun ini, Dinas Dikbud menggandeng BNN NTB untuk memberikan edukasi dan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi para kepala sekolah. Tujuannya agar kepala sekolah selaku pendidik untuk bersama-sama memberantas narkoba di lingkungan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Kegiatan juga dirangkai dengan Deklarasi Sekolah Anti Narkoba dan penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

"Program kita di Dikbud akan memprogramkan Sekolah Bebas Narkoba di semua sekolah di Kabupaten Lombok Barat. Maka seluruh insan penyelenggara pendidikan juga harus bebas dari narkoba. Salah satu cara untuk komit terhadap Sekolah Bebas Narkoba adalah kita harus tes urine dan jangan hanya ngomong doang," jelas Hendrayadi.

"Kegiatan tes urine ini akan terus kita adakan untuk menyisir ke semua kepala sekolah dan bekerjasama dengan BNN Provinsi NTB. Makanya kita akan diskusikan dengan guru-guru di masing-masing sekolah terutama di jenjang sekolah menengah pertama (SMP)," lanjutnya.

Untuk pencegahan narkoba, Dinas Dikbud sejak tahun yang lalu sudah melakukan sosialisasi dengan para pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) se-Lombok Barat. Dengan bentuk kegiatan kemah, kemudian sosialisasi ke masing-masing sekolah yang bekerjasama sekolah dengan Dinas Kesehatan.

"Tahun kemarin belum pernah melakukan tes urine dan kegiatan kemah kepemimpinan 2019 baru pertama kali kita lakukan tes urine ke seluruh Kepala Sekolah. Insya Allah nanti juga kami lakukan secara acak ke beberapa sekolah untuk melakukan tes urine," tuturnya.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN NTB, H. Nur Rachmat. BNN bahkan siap membantu Pemkab Lombok Barat memberantas narkoba.

"Kami di BNN provinsi NTB mendukung dan siap bekerja sangat erat dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terkait dengan upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika," katanya.

Kegiatan yang digelar selama tiga hari ini dinilai Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalaid memiliki manfaat yang luar bisa. Tidak hanya dari sisi penyegaran, namun juga memberi pengalaman, inovasi, ide dan saling tukar informasi yang massal dan masiv antar kepala sekolah.

“Bahkan untuk kemah kepemimpinan kali ini diundang dari BNN ditindaklanjuti dengan tes urine, deklarasi sekolah bebas narkoba. Seharusnya Dikbud harus lebih keras kalau ada kepala sekolah yang memakai narkoba maka harus siap mengundurkan diri. Sebab narkoba ini penyakit bangsa. Karena itu sangat penting upaya pencegahan dari diri sendiri dulu, keluarga, kemudian sekolah, tetangga, dan masyarakat,” kata bupati saat menutup kegiatan.

Selain penyuluhan narkoba, para peserta juga menerima materi Sekolah Perjumpaan. Sekolah Perjumpaan ini kata bupati, sudah dipraktekkan di beberapa tempat dan komunitas. Termasuk di Dinas Dukcapil yang sudah berjalan selama dua bulan.

"Saya ingin agar apa yang ditindaklanjuti melakui Sekolah Perjumpaan bisa berlaku di sekolah masing-masing. Mungkin tidak bisa semuanya, namun buat percontohan dulu. Mungkin bisa satu kecamatan, satu sekolah atau satu gugus dari sekolah, tim Sekolah Perjumpaan ini siap melakukan pendampingan," jelasnya.

Namun, lanjutnya, hal tersebut dapat berjalan efektif jika para orang tua murid juga berkomitmen. Sebab, tidak cukup sekolah dan siswa saja, namun orang tua dan tetangga di sekolahpun harus berkomitmen.

Bupati sangat berharap apa yang dilakukan dalam kegiatan kemah kepemimpinan ini bisa diterapkan di sekolah masing-masing. Termasuk menerapkan informasi yang diperoleh dari kepala sekolah lain.

“Saya juga berharap agar para kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan  harus bisa membedakan mana yang lebih prioritas dan tidak dalam pengembangan atau prestasi sekolah,” pungkasnya.

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.