Pabrik Pupuk Organik Di Target Beroperasi Akhir Tahun Ini

Kepala Bidang Perindustrian KSB Sry Bauan S, PT., MM
Sumbawa  Barat - Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa Barat pada akhir tahun ini menargetkan pabrik pupuk organik yang ada di Kecamatan Poto Tano bisa segera beroperasi.

Ini diyakini melihat dari faktor pendukung pabrik tersebut seperti mesin sudah di maintenance dan faktor pendukung pabrik sudah tersedia.

Ditambahkan lagi sudah ada presentasi calon pengelola sebanyak dua badan usaha.

"Intinya pabrik pupuk organik di Sumbawa Barat sudah siap beroperasi," jelas Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan KSB, Sry Bauan, S. Pt., MM kepada awak media, Selasa, (24/9) selesai mengikuti rapat paripurna penetapan AKD di Gedung DPRD.

Ia menjelaskan, Apabila tidak ada calon pengelola maka Dinasnya akan mengelola sendiri, sebelum di kelola sendiri pihaknya sudah menawarkan ke pihak ketiga. Dikarenakan pihak ketiga ada yang berminat yakni FKUMKM dan Koperasi Bariri. Pihak pengelola pada saat ini sedang proses persentasi. Setelah mereka selesai persentasi pemenang dari persentasi itu akan diumumkan oleh DPMPTSP.

Saat ini baru 1 calon pengelola pabrik pupuk yang sudah presentasi yakni FKUMKM dan menyusul Koperasi Bariri yang akan presentasi tanggal 27 September 2019, hari Jum, at lusa.

Lebih lanjut, Sry sapaan akrabnya mengatakan, badan usaha mana yang dianggap layak dan bisa dengan segera beroperasi itu yang diutamakan.

Ia menuturkan, Minimal nanti harga pupuk organik bisa lebih murah dari harga pupuk yang datang dari luar. Nanti saat sudah produksi maka dari Dinas Pertanian akan banyak mengambil pupuk organik termasuk juga Dinas Ketahanan Pangan.

Dia menarget harus bisa running di akhir tahun ini. Apabila nanti dikelola pihak ketiga maka akan banyak membutuhkan tenaga kerja dan bisa memberikan PAD ke daerah.

"Mesinnya sudah tidak mangkrak seperti yang dulu-dulu. Tahun ini ada revitalisasi, tahun 2018 kemarin ada perbaikan mesin bantuan dari kementerian," tuturnya.

Tahun 2020, sambung Sry Bauan sudah dianggarkan untuk perbaikan sarana dan prasaran yang ada di pabrik pupuk organik.

Terkait dengan bahan baku pupuk organik ini sudah siap, pihak ketiga akan bekerja sama dengan Dinas terkait. Dengan adanya pabrik pupuk organik nantinya kotoran sapi tidak akan dibuang percuma itu akan menjadi uang.

Dengan adanya ini sudah tidak ada sapi berkeliaran dan pastinya masyarakat akan banyak mengumpulkan kotoran sapi tersebut," pungkasnya. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.