Setahun Zul-Rohmi (1) : Keseriusan Pembangunan Pariwisata di NTB

News  berita sirkuit mandalika
MATARAM - Pariwisata adalah salah satu program unggulan yang dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintahan Zul-Rohmi memperlihatkan keseriusannya dalam mengelola program kepariwisataan yang sedang dan akan dijalankan.

Program-program tersebut diantaranya, Mandalika yang kini digencarkan pembangunan infrastruktur antara lain, Pembangunan jalan bypass BIL – KEK Mandalika (17,8 Km), Peningkatan dan pengembangan jaringan jalan nasional yang menghubungkan BIL – Kuta (15,5 Km), Peningkata dan pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan pelabuhan Gili Mas – KEK Mandalika, Peningkatan dan pengembangan jaringan jalan provinsi yang menghubungkan Bilelando – Awang –Kuta – Selong Belanak - Montong Ajan (55 Km), dan Montong Ajan – Penunjak (31 Km).

Untuk menunjang penerbangan agar pesawat besar dari luar dapat mendarat di BIL, dilakukan Perpanjangan Runway Bandara internasional Lombok menjadi 3300 m.

Pembangunan SPAM Regional P. Lombok, Penataan Lingkungan sekitar Kawasan, Pembangunan RS Internasional.

Untuk memenuhi energi, dilakukanlah peningkatan dan pengembangan Gardu Induk Kuta (30 MW), Peningkatan dan pengembangan Gardu Induk Sengkol (20 MW), Peningkatan dan pengembangan Gardu Induk Sengkol (20 MW).

Pemenuhan Sistem Telekomunikasi, dibuktikan dengan pembangunan jaringan serat optik/ STO dan SST (4662 SST), Pengembangan jaringan nirkabel melalui pengembangan Menara
telekomunikasi.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia, Pemerintah melakukan Pembangunan Politeknik Pariwisata dan Penguatan BLK dan SMK.

Selain pada pengembangan Mandalika, pemerintah juga tetap memperhatikan destinasi pariwisata lainnya dengan terus melakukan pembangunan di tempat tersebut, antara lain pengembangan pulau-pulau kecil seperti, Kawasan 3 Gili: Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air. Kawasan Gili Sulat: Gili Sulat, Gili Petagan, Gili Lawang, Gili Kondo, Gili Lebur, Gili Bidara.
Kawasan Teluk Ekas: Gili Sunut, Gili Petelu,
Gili Maringkik, Gili Ree, Gili Bembek, Gili Belek.
Kawasan Lembar: Kawasan GITA NADA (gili
tangkong, gili nanggu, gili sudak), gili kedis, gili
asahan, gili rengit, gili lontar.

Sedangkan di Pulau Sumbawa terdiri dari Kawasan Alas Utan Pototano: Gili Balu
(Kenawa, Paserang, Namo, Belang, Mandiki,
Kambing, Kalong, Ular) Pulau Panjang, Kaung,
Bedil, Keramat, Temudung
Teluk SAMOTA (48 Pulau).
Kawasan Waworada Sape: Gili Banta,
Pulau Kelapa, Pulau Sangiang.

Sektor pariwisata memiliki peran strategis dapat
mendorong peningkatan pendapatan, membuka
lapangan kerja, menjadi sumber pertumbuhan
ekonomi yang kuat, berkesinambungan, seimbang,
dan inklusif.

Dalam hal strategi, Pemerintah NTB membuat Aspek Pembangunan Kepariwisataan Daerah yaitu Destinasi Pariwisata, Pemasaran Pariwisata, Industri Pariwisata, Organisasi Kepariwisataan.

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.