Bupati Kembali Resmikan RPH Poto Tano, 2 Perusahaan Kembali Dipercaya Mengoperasikan


Bupati beserta Fokopimda Mengecek Alat RPH Poto Tano
Sumbawa Barat - Rumah Potong Hewan (RPH) Poto Tano diresmikan pengoperasiannya kembali. Pengoperasian ini dilaksanakan setelah RPH yang dibangun tahun 2008 ini fakum sejak tahun 2016 lalu.


Peresmian dilakukan oleh Bupati Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M. Dengan sama-sama mengucapkan basmalah, saya resmikan kembali pengopersian untuk ketiga kalinya RPH Poto Tano ini," kata Bupati yang diikuti dengan peninjauan RPH dan pemotongan perdana seekor kerbau jantan di RPH Poto Tano, Selasa sore (1/10).

Dikatakan Bupati, peresmian kali ini merupakan kali ketiga, karena peresmian pertama dilakukan oleh Deputi Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal pada tahun 2009 lalu. Kemudian diresmikan ketika ada perusahaan yang mengelolanya dan yang kali ketiganya. Bupati menyambut baik pengoperasian RPH ini. Terlebih sudah ada dua perusahaan yang sudah bergabung yakni Tiga Putra dan Putra Bogat.

Ia mengatakan semoga perusahaan atau pengusaha lain bisa ikut bergabung nantinya. Dengan beroperasinya RPH Poto Tano diharapkan daerah kita tidak mengirim hewan ternak hidup-hidup. Akan tetapi bisa kelola dalam bentuk daging segar atau daging beku, apalagi Poto Tano ini sesuai RTRW memang kawasan Agro Industri,” jelas Bupati.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Suhadi, S.P., M.Si dalam laporannya menyampaikan, pengoperasian kembali RPH Poto Tano ini dikarenakan RPH ini memiliki peran strategis, yakni untuk menyuplai kebutuhan daging di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok. Apalagi RPH Poto Tano telah mengantongi sertifikasi pemotongan daging, yakni aman, sehat dan halal.

Sementara RPH Taliwang dan Seteluk belum memiliki sertifikasi, RPH Poto Tano memiliki kapasitas potong 30 ekor sapi atau kerbau perhari. Tetapi saat ini hanya mampu 10-15 ekor perhari.
Dua perusahaan yang telah bergabung untuk memotong di RPH Poto Tano. Masih terkendala belum adanya suplai air dan listrik.

Ia berharap dukungan dari Sekda sebagai Ketua Tim Penyusun Anggaran Daerah sangat dibutuhkan agar pengobrasian RPH ini lebih maksimal.

"Pak Sekda semoga kedepan bisa di bantu RPH ini untuk lebih maksimal," harap Suhadi.

Ditambahkan Suhadi, RPH Poto Tano ini sangat penting di KSB. Karna memiliki peran untuk menggerakkan ekonomi dan bisa menjadi PAD buat Sumbawa Barat.

RPH Poto Tano ini memiliki luas lahan sekitar 5 Hektar, pembangunan di mulai tahun 2008 dan aktif memotong hewan dimulai Tahun 2009.

Dijelaskan Suhadi, mengapa kami dari Dinas bertekat agar RPH ini beroperasi, karna persyaratan pengiriman daging harus dari RPH yang sudah memiliki sertifikasi halal.

Hadir dalam acara ini Bupati Sumbawa Barat, Anggota forum komunikasi pimpinan daerah ada Dandim 1628/SB Letkol Czi Eddy Oswaronto, ST, Kapolres Sumbawa Barat AKBP Mustofa S. Ik., MH, Kajari Sumbawa Barat, Sekretaris Daerah, Abdul Aziz, SH., MH, Kepala OPD dan Kabag Humas dan Protokol KSB, Ir. Abdul Muis, MM. (LNG05)


0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.