LOMBOK BARAT – Bupati H. Fauzan Khalid menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak TNI/Polri, masyarakat, dan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Karya Bhakti Restorasi Sungai di Lombok Barat. Apresiasi tinggi disampaikannya lantaran melalui kegiatan ini, aktualisasi nilai-nilai sinergitas antar lembaga tampak nyata. Kegiatan restorasi sungai yang digelar di Lombok Barat ini juga diyakini sebagai kali pertama di seluruh daerah se-Indonesia.
“Karya Bhakti, seperti juga TMMD, adalah kemanunggalan TNI bersama rakyat, namun untuk konteks restorasi sungai ini adalah sinergitas nyata antara multi pihak, yaitu Pemkab Lombok Barat, TNI AD, BWS NT Satu, dan terutama dengan masyarakat selaku pemilik dan pengguna sungai yang sebenarnya,” kata Fauzan saat bertindak sebagai Inspektur dalam Upacara Pembukaan Binter Terpadu di Lapangan Dusun Teloke, Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Kamis (24/10).
Kegiatan Karya Bhakti Restorasi Sungai di Lombok Barat sendiri menyasar dua lokasi sungai, yakni Sungai Karang Lamper di Kecamatan Kuripan dengan panjang 4 kilometer dan direstorasi 72 meter, serta di Sungai Teloke Kecamatan Batualyar yang memiliki panjang 3 kilometer dan sedang direstorasi sepanjang 1,6 kilometer.
Fauzan memaparkan, hingga hari ini progress restorasi berupa perbaikan alur sungai di Sungai Karang Lamper telah mencapai 80% dari 72 meter yang harus direstorasi. Restorasinya berupa perbaikan alur setinggi 1 meter dan penguatan tanggul secara sporadis baru mencapai 20% dari total 68 meter yang dibutuhkan dengan ketinggian mencapai 2,3 meter.
Untuk Sungai Teloke, sampai dengan hari ini telah dilakukan restorasi berupa perbaikan alur sungai yang baru mencapai 70% dari 1,6 Kilometer. Demikian pula untuk penguatan tanggul, telah dilaksanakan sampai hari ini dan mencapai 15% dari 600 meter yang harus dikuatkan secara sporadis.
“Artinya, kehadiran kita dalam Karya Bhakti ini masih dibutuhkan sampai beberapa waktu ke depan. Di samping untuk menuntaskan pekerjaan agar sampai dengan 100% di 2 lokasi ini, saya harap kehadiran para prajurit juga memberi edukasi atau pembelajaran ke masyarakat untuk ikut secara aktif memperhatikan, memelihara, dan bahkan mencintai sungai,” harap bupati.
Dijelaskan bupati, Sungai Karang Lamper dan Sungai Teloke menjadi contoh sungai yang sudah beralih fungsi menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Dengan sedimentasi berupa lumpur yang mengeras seperti batu serta penyempitan alur, dan membuat sungai tidak mampu menjadi media bagi air secara maksimum untuk sampai ke hilirnya. Akhirnya, terjadilah genangan dari limpahan air sungai dan banjir.
“Dan seterusnya yang akan memberi dampak terhadap kerusakan permukiman masyarakat dan infrastruktur atau fasilitas umum lainnya seperti jalan dan jembatan, mewabahnya aneka penyakit, dan bahkan bencana yang merenggut nyawa manusia,” jelasnya.
Untuk diketahui, di wilayah Lombok Barat ada 60 sungai yang sebagian besarnya menjadi daerah irigasi yang menjamin keberlangsungan pertanian di Lombok Barat. Hampir keseluruhannya memiliki kondisi serupa, yaitu menjadi TPS dan mengalami sedimentasi yang mengkhawatirkan. Sampah yang dibuang ke sungai juga telah sangat mengganggu sirkulasi subak di pertanian yang mengakibatkan para petani kewalahan menjaga pasokan air bagi sawah-sawah mereka.
“Kita memiliki keinginan sesuai dengan kondisi sebenarnya, bahwa semua pihak harus memperhatikan dan memelihara sungai,” katanya.
Sementara itu, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani usai Upacara berharap dengan adanya sinergi yang baik antara TNI dan Pemda dapat mempercepat program pembangunan daerah.
“Untuk permasalahan-permasalahan pembangunan yang kita lihat terhambat bisa kita bantu oleh teman-teman TNI. Dalam hal ini, permasalahan sebagai contoh yang kita kerjakan sekarang adalah restorasi sungai. Karena sungai menjadi permasalahan pelik saat ini dan menjadikan PR kita bersama, apalagi sekarang sudah mulai musim panas bagaimana pemberdayaan sungai ini menjadi sumber mata air kita semuanya,” jelasnya.
Upacara juga dirangkai dengan penyerahan secara simbolis bantuan sembako sebanyak 250 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu, dan peninjauan Sungai Teloke.
Selain upacara Pembukaan Kegiatan Binter Terpadu (Restorasi Sungai) pagi tadi, pihak TNI bersama Pemkab Lombok Barat juga menggelar stand-stand UMKM dan Bakti Sosial pemeriksaan kesehatan gratis. Menjelang siang tadi, sudah lebih dari 50 warga yang diperiksa. Bukan hanya warga sekitar saja, warga dari luar Desa Batulayar, bahkan warga Kota Mataram juga ada ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Karya Bhakti, seperti juga TMMD, adalah kemanunggalan TNI bersama rakyat, namun untuk konteks restorasi sungai ini adalah sinergitas nyata antara multi pihak, yaitu Pemkab Lombok Barat, TNI AD, BWS NT Satu, dan terutama dengan masyarakat selaku pemilik dan pengguna sungai yang sebenarnya,” kata Fauzan saat bertindak sebagai Inspektur dalam Upacara Pembukaan Binter Terpadu di Lapangan Dusun Teloke, Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Kamis (24/10).
Kegiatan Karya Bhakti Restorasi Sungai di Lombok Barat sendiri menyasar dua lokasi sungai, yakni Sungai Karang Lamper di Kecamatan Kuripan dengan panjang 4 kilometer dan direstorasi 72 meter, serta di Sungai Teloke Kecamatan Batualyar yang memiliki panjang 3 kilometer dan sedang direstorasi sepanjang 1,6 kilometer.
Fauzan memaparkan, hingga hari ini progress restorasi berupa perbaikan alur sungai di Sungai Karang Lamper telah mencapai 80% dari 72 meter yang harus direstorasi. Restorasinya berupa perbaikan alur setinggi 1 meter dan penguatan tanggul secara sporadis baru mencapai 20% dari total 68 meter yang dibutuhkan dengan ketinggian mencapai 2,3 meter.
Untuk Sungai Teloke, sampai dengan hari ini telah dilakukan restorasi berupa perbaikan alur sungai yang baru mencapai 70% dari 1,6 Kilometer. Demikian pula untuk penguatan tanggul, telah dilaksanakan sampai hari ini dan mencapai 15% dari 600 meter yang harus dikuatkan secara sporadis.
“Artinya, kehadiran kita dalam Karya Bhakti ini masih dibutuhkan sampai beberapa waktu ke depan. Di samping untuk menuntaskan pekerjaan agar sampai dengan 100% di 2 lokasi ini, saya harap kehadiran para prajurit juga memberi edukasi atau pembelajaran ke masyarakat untuk ikut secara aktif memperhatikan, memelihara, dan bahkan mencintai sungai,” harap bupati.
Dijelaskan bupati, Sungai Karang Lamper dan Sungai Teloke menjadi contoh sungai yang sudah beralih fungsi menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Dengan sedimentasi berupa lumpur yang mengeras seperti batu serta penyempitan alur, dan membuat sungai tidak mampu menjadi media bagi air secara maksimum untuk sampai ke hilirnya. Akhirnya, terjadilah genangan dari limpahan air sungai dan banjir.
“Dan seterusnya yang akan memberi dampak terhadap kerusakan permukiman masyarakat dan infrastruktur atau fasilitas umum lainnya seperti jalan dan jembatan, mewabahnya aneka penyakit, dan bahkan bencana yang merenggut nyawa manusia,” jelasnya.
Untuk diketahui, di wilayah Lombok Barat ada 60 sungai yang sebagian besarnya menjadi daerah irigasi yang menjamin keberlangsungan pertanian di Lombok Barat. Hampir keseluruhannya memiliki kondisi serupa, yaitu menjadi TPS dan mengalami sedimentasi yang mengkhawatirkan. Sampah yang dibuang ke sungai juga telah sangat mengganggu sirkulasi subak di pertanian yang mengakibatkan para petani kewalahan menjaga pasokan air bagi sawah-sawah mereka.
“Kita memiliki keinginan sesuai dengan kondisi sebenarnya, bahwa semua pihak harus memperhatikan dan memelihara sungai,” katanya.
Sementara itu, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani usai Upacara berharap dengan adanya sinergi yang baik antara TNI dan Pemda dapat mempercepat program pembangunan daerah.
“Untuk permasalahan-permasalahan pembangunan yang kita lihat terhambat bisa kita bantu oleh teman-teman TNI. Dalam hal ini, permasalahan sebagai contoh yang kita kerjakan sekarang adalah restorasi sungai. Karena sungai menjadi permasalahan pelik saat ini dan menjadikan PR kita bersama, apalagi sekarang sudah mulai musim panas bagaimana pemberdayaan sungai ini menjadi sumber mata air kita semuanya,” jelasnya.
Upacara juga dirangkai dengan penyerahan secara simbolis bantuan sembako sebanyak 250 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu, dan peninjauan Sungai Teloke.
Selain upacara Pembukaan Kegiatan Binter Terpadu (Restorasi Sungai) pagi tadi, pihak TNI bersama Pemkab Lombok Barat juga menggelar stand-stand UMKM dan Bakti Sosial pemeriksaan kesehatan gratis. Menjelang siang tadi, sudah lebih dari 50 warga yang diperiksa. Bukan hanya warga sekitar saja, warga dari luar Desa Batulayar, bahkan warga Kota Mataram juga ada ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.