LOMBOK UTARA - Peringatan Hari Santri Nasional ( HSN ) tahun 2019 di kabupaten Lombok Utara yang jatuh pada tanggal 22 oktober 2019 dilaksanakan di 4 ( empat ) lokasi. Keempat lokasi tersebut diantaranya Ponpes Nurul Bayan, Ponpes Al Ihwan Sesait Kec. Kayangan, Ponpes Al-Istiqomah Kapu Kec. Tanjung, Ponpes Hidayaturrahman Kec. Pemenang. Bupati Lombok Utara Dr H Najmul Ahyar menjadi Pembina upacara di Ponpes Nurul Bayan kecamatan bayan dan merupakan salah satu ponpes terbesar di KLU.
Hadir dalam upacara tersebut Kasubbag TU Kemenag KLU H.Suparlan, Kasi pendis M.Nurul Wathani, para pengawas serta Pendiri dan pengasuh Ponpes Nurul Bayan KH. Abdul Karim Abdul Gafur serta anggota babinsa kecamatan Bayan dan para guru.
Lebih dari 600 santri turut menjadi peserta upacara dan berlangsung dengan khidmat walupun dalam cuaca dan terik panas matahari. Yang menjadi petugas upacara para santri ponpes Nurul Bayan mulai dari komandan upacara, pembaca Ikrar Santri serta pembacaan Teks UUD 1945.
Cuaca panas serta lapangan yang berdebu tidak menyurutkan semangat para santri dan proses pengibaran bendera merah putih oleh para santri berlangsung lancar, H.Najmul Ahyar dalam amanatnya mengungkapkan tema HSN tahun 2019.
“ Meneruskan tema tahun 2018, peringatan Hari Santri 2019 mengusun tema “ Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia.Isu perdamaian diangkat berdasar fakta bahwa sejatinya pesantren adalah Laboratorium perdamaian “ ungkap H.Najmul
Dalam amanatnya juga, Bupati Lombok Utara menyampaikan bahwa ada Sembilan alasan dan dasar mengapa pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian dan salah satunya adalah kesadaran harmoni beragama dan berbangsa.
Usai upacara, Bupati didampingi kasubbag TU dan pimpinan ponpes Nurul Bayan menyanyikan lagu Mars Santri Nasional bersama seluruh peserta upacara termasuk santri dan santri wati serta pertunjukan seni pembacaan puisi oleh santri.
Ditempat yang sama, KH Abdul Karim Abdul Gaffur dan sekaligus ketua MUI kabupaten Lombok Utara kepada wartawan mengungkapkan tentang makna hari santri nasional 2019.
“ bahwa dengan peringatan HSN 2019 semangat dan motivasi serta nilai – nilai perjuangan yang lama terpendam yang tertanam kuat dan menggelora saat ini melalui semangat hari santri menunjukan bahwa santri adalah simbol perdamaian dan membawa perdamaian yang sangat luas. Dan mudah – mudahan Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita semua menjadikan seluruh ponpes menjadi lumbung dan media perdamaian “ ungkap KH Abdul Karim.
Hadir dalam upacara tersebut Kasubbag TU Kemenag KLU H.Suparlan, Kasi pendis M.Nurul Wathani, para pengawas serta Pendiri dan pengasuh Ponpes Nurul Bayan KH. Abdul Karim Abdul Gafur serta anggota babinsa kecamatan Bayan dan para guru.
Lebih dari 600 santri turut menjadi peserta upacara dan berlangsung dengan khidmat walupun dalam cuaca dan terik panas matahari. Yang menjadi petugas upacara para santri ponpes Nurul Bayan mulai dari komandan upacara, pembaca Ikrar Santri serta pembacaan Teks UUD 1945.
Cuaca panas serta lapangan yang berdebu tidak menyurutkan semangat para santri dan proses pengibaran bendera merah putih oleh para santri berlangsung lancar, H.Najmul Ahyar dalam amanatnya mengungkapkan tema HSN tahun 2019.
“ Meneruskan tema tahun 2018, peringatan Hari Santri 2019 mengusun tema “ Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia.Isu perdamaian diangkat berdasar fakta bahwa sejatinya pesantren adalah Laboratorium perdamaian “ ungkap H.Najmul
Dalam amanatnya juga, Bupati Lombok Utara menyampaikan bahwa ada Sembilan alasan dan dasar mengapa pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian dan salah satunya adalah kesadaran harmoni beragama dan berbangsa.
Usai upacara, Bupati didampingi kasubbag TU dan pimpinan ponpes Nurul Bayan menyanyikan lagu Mars Santri Nasional bersama seluruh peserta upacara termasuk santri dan santri wati serta pertunjukan seni pembacaan puisi oleh santri.
Ditempat yang sama, KH Abdul Karim Abdul Gaffur dan sekaligus ketua MUI kabupaten Lombok Utara kepada wartawan mengungkapkan tentang makna hari santri nasional 2019.
“ bahwa dengan peringatan HSN 2019 semangat dan motivasi serta nilai – nilai perjuangan yang lama terpendam yang tertanam kuat dan menggelora saat ini melalui semangat hari santri menunjukan bahwa santri adalah simbol perdamaian dan membawa perdamaian yang sangat luas. Dan mudah – mudahan Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita semua menjadikan seluruh ponpes menjadi lumbung dan media perdamaian “ ungkap KH Abdul Karim.
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.