Pemadaman Kebakaran TPA Kebon Kongok Lebih Cepat dari Terget

MATARAM - Pemerintah Provinsi NTB menggelar Apel penutupan operasi penanggulangan kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Senin (4/11). Apel yang dipimpin Penjabat Sekretaris daerah (Sekda) NTB Dr H Iswandi itu, menandakan seluruh proses pemadaman telah berakhir.

Kebakaran TPA Kebon Kongok telah menghabiskan tenaga dan pikiran. Bahkan ratusan juta uang pemerintah provinsi (Pemprov) NTB telah digelontorkan untuk memadamkan api tersebut. "Dalam operasi ini, kita telah menghabiskan biaya sekitar Rp 750 juta untuk mengatasi kebakaran TPA sampai tuntas," ungkap Iswandi, Senin (4/11).

Menurut Iswandi, kebakaran yang telah terjadi harus menjadi pelajaran berharga. Jangan sampai hal serupa terjadi lagi. Mengingat, setiap kebakaran akan terus membutuhkan biaya yang semakin besar.

Biaya tersebut, bisa diminalisir dan dialihkan untuk bencana lain. Syaratnya, tentu saja mengantisipasi kebakaran serupa. "Kebakaran TPA ini membawa hikmah yang besar. Kita semakin menyadari bahwa memilah sampah agar tidak menimbulkan musibah, menjadi sangat penting dilaksanakan," ucap pria yang dikenal irit bicara ini.

Sebagai daerah yang rawan bencana, kata Iswandi, kebakaran seperti TPA sama sekali tidak diharapkan terulang kembali. Oleh karena itu, kedepan TPA Kebon Kongok akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Terutama untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Hal yang harus dijadikan perhatian juga, jumlah sampah yang dibawa ke TPA bisa semakin berkurang. Apalagi saat ini sudah semakin berkembang pemilahan sampah dari rumah tangga. Program zero waste juga semakin dikenal masyarakat untuk menyadarkan bahwa sampah bisa menjadi masalah atau berkah, tergantung dari cara pengelolaannya.

Dalam kesempatan tersebut, tidak lupa pula Iswandi memberikan apresiasi kepada seluruh petugas yang berjibaku memadamkan api siang dan malam. "Kepada seluruh tim, disampaikan terima kasih atas kerjasama yang sudah dilakukan sehingga upaya pemadaman lebih cepat tuntas dari waktu yang telah ditargetkan," ujarnya.

Apel penutupan dihadiri seluruh tim pelaksana operasi dari Tagana, pemadam kebakaan dan staf BPBD, Dinas LHK dan dinas terkait lainnya. "TPA Kebon Kongok kedepan, akan menjadi pusat industri daur ulang sampah. Itu yang penting dan harus kita lakukan juga," tutup Iswandi.

Sebelumnya, Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah sempat meninjau langsung TPA Regional Kebon Kongok belum lama ini. Orang nomor satu di NTB itu menginstruksikan agar penanganan kebakaran bisa dipercepat. "Saya minta penanganan kebakaran ini bisa dipercepat yaitu cukup 15 hari  saja, dengan penambahan alat-alat berat dan tenaga di lapangan," pinta gubernur pada tanggal 20 Oktober lalu.

Gubernur memberikan deadline waktu 15 hari lagi saat berada di lokasi. Namun, petugas berhasil memadamkan api lebih cepat dari target yang diberikan gubernur.

Luas area tumpukan sampah TPA Regional Kebon Kongok sekitar 5 hektare. Luas lahan yang terbakar lebih dari 4 hektare. Terbakarnya lahan TPA ini menyebabkan pembuangan sampah dari Kota Mataram dan Lobar sempat terganggu.
LNG02

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.