Penyakit PMK Di KSB Tidak Ada, Dinas Pertanian Tetap Lakukan Pemantauan


Lintas NTB
, Sumbawa Barat - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang terjadi di Jawa Timur dan Aceh membuat kekhawatiran di berbagai pihak terkait keamanan ternak dan pangan di Indonesia.

Penyakit PMK sendiri telah menjangkiti hewan ternak, terutama sapi, kerbau, kambing dan hewan lainnya di beberapa daerah di Indonesia. Secara umum, PMK merupakan penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah. Penyakit ini ditandai dengan adanya pembentukan vesikel/lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting dan kulit sekitar kuku.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat Suhadi, SP., M. Si mengatakan bahwa, terkait penyakit mulut dan kuku di KSB, belum ditemukan gejalanya, baik pada sapi, kerbau, kambing atau hewan lainnya yang rentan terjangkiti.

"Untuk pencegahan penyebarannya, kami dari KSB untuk sementara, sudah tidak lagi mengeluarkan rekomendasi pemasukan ternak atau daging lagi ke KSB, kecuali daging ayam," tutur Suhadi.

Ia juga menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan, dengan menggerakkan tim pusat kesehatan hewan (Puskeswan) melakukan pemantauan hewan masyarakat KSB supaya segera ditangani bila ada keluhan.

Dia berharap agar masyarakat tetap berhati-hati, jika ada gejala, segera laporkan. Biar tidak tertular lebih banyak penyakit tersebut. Penyakit PMK bisa disembuhkan. Terutama untuk ternak-ternak yang sangat berpotensi terjangkit PMK seperti sapi, kerbau ataupun kambing.

"Kami sudah menjadikan Puskeswan dimasing-masing Kecamatan menjadi posko bila ada keluhan," jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya sudah tidak melakukan pengiriman untuk sementara. Karena daerah lain seperti pulau lombok sudah tutup. (LNG05)


0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.