Dampak Seleksi PPPK, SD-IT Pakirum Terancam Tutup, Pemda KSB Siap Ambil Alih


Lintas NTB
, Sumbawa Barat - Guru swasta yang lolos sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan ditempatkan di sekolah negeri. Saat ini menuai persoalan, pasalnya para siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu ( SDIT) Pakirum milik sebuah yayasan An-Nahal tersebut bakal ditutup.

Penutupan itu, lantaran tidak ada lagi 2 orang guru di sekolah tersebut, karena mereka lolos PPPK kini menjadi PNS dan ditarik oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) untuk ditempatkan di Sekolah Negeri. Secara otomatis guru yang mengajar di SDIT Pakirum tersebut mengalami kekurangan.

Selama ini untuk biaya operasional SDIT tersebut, kami ygberjuang memenuhi operasionalnya secara swadaya dengan mengandalkan pemasukan dari SPP. Di lain sisi, saat ini banyak orang tua siswa yang tidak mampu membayar SPP, dari 53 siswa wali murid pada sekolah tersebut, hanya 40 persennya yang mampu membayar uang SPP, sementara sisa lainnya hidup dibawah garis kemiskinan.

Hal inilah yang menghambat biaya dana operasional sekolah dalam menunjang pendanaan guru tambahan, maka secara otomatis dengan adanya kekurangan guru yang mengajar pada sekolah tersebut, bisa berakibat pada penutupan aktivitas belajar mengajar pada sekolah, untuk tahun ajaran mendatang. 

Sebelumnya, ketua Yayasan An-Nahal Pakirum telah bersurat kepada pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, untuk meminta tambahan kuota guru agar proses belajar mengajar pada sekolah tersebut dapat berjalan, karena saat ini dari 7 guru yang ada, 2 diantaranya sudah lulus seleksi melalui PPPK dan sedah menjadi PNS, sehingga sisa guru yang ada saat ini tinggal 5 orang berstatus honor. 

"Apabila Pemda KSB tidak mampu memberikan kuota tambahan guru di SDIT tersebut, maka untuk tahun ajaran 2022-2023 tidak akan membuka penerimaan murid baru dan sekolah bakalan tutup, sementara untuk siswa yang ada saat ini berjumlah 48 orang siswa kelas 2 - 5 bakalan akan dialihkan ke SD Negeri yang ada di Taliwang," kata H Adi selaku ketua Yayasan kepada media ini, Kamis, (2/6/2022).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat Khusnarti S.Pd mengatakan bahwa, pihaknya tidak bisa mensuplay guru ke sekolah swasta, karena tidak ada regulasinya, masalah kekurangan guru di sekolah swasta itu merupakan tanggung jawab pemilik yayasan dan tidak bisa diintervensi oleh pemerintah karena sifatnya swasta. "Sekolah itu sebenarnya bisa disuplay gurunya, kalau mau diserahkan ke pemda biar dijadikan sekolah negeri dan gampang diurus," jelas Khusnarti.

Ia juga menjelaskan, sekolah swasta menjadi tanggung jawab yayasan itu sendiri, dan tidak ada kewenangan pemerintah dalam hal kekurangan guru, namun demikian kata Khusnarti, apabila sekolah tersebut ditutup akibat kekurangan guru, maka pihak pemerintah siap mengambil alih para siswa untuk ditempatkan pada sekolah dasar milik pemerintah, namun pihaknya sedang memikirkan lokasi keberadaan SDN Kota Baru yang sudah memiliki SK pusat, namun belum ada lokasi lahannya maupun siswanya.

"Kita bisa alihkan para siswa SDIT Pakirum tersebut ke sekolah dasar Negeri Kota Baru dengan menggunakan fasilitas sementara milik pemerintah di kolam wisata Lebo, dengan menunjukan kepala sekolahnya dari kalangan ASN, sementara untuk para guru honornya yang ada di sekolah tersebut dapat diperbantukan oleh sekolah milik pemerintah," tutup khusnarti. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.