Karena Hal Ini, Kantor KONI KSB Disegel Cabor


Lintas NTB
, Sumbawa Barat - Kecewa dengan kinerja Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sumbawa Barat, mengakibatkan Sekretariat KONI KSB disegel oleh salah satu cabor. Senin, (24/10/2022).

Muhammad Iksan selaku pelatih sekaligus pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) KSB mengaku penyegelan, lantaran surat permohonan cabor untuk rapat kerja tidak direspon sama sekali, pihaknya juga kecewa karena dana pelatda yang belum ada kejelasan dan komunikasi ke cabor dari KONI tidak ada.

Tuntutan kami juga karena, pelaksanaan pelatda yang belum ada kejelasan. Sementara Porprov tinggal hitungan hari yang akan berpengaruh terhadap atlit yang belum latihan serius. Padahal Pemda KSB memasang target empat besar pada perhelatan Porprov NTB yang akan datang pada bulan Februari 2023.

Ia menjelaskan, sebelumnya pelaksanaan Pelatda sempat dibuka bulan Juli lalu oleh Bupati, namun ditunda lantaran Porpov juga menunda. Akibatnya, cabor yang menanggung keperluan cabor masing masing untuk Pelatda, malah belum dibayarkan oleh KONI KSB.

"Kami di cabor sampai berani berhutang puluhan juta untuk persiapan Pelatda, seban dijanjikan akan langsung diganti oleh KONI KSB, setelah dimasukkan SPJ. Namun sampai saat ini, jangankan diganti, komunikasi saja tidak ada. Padahal kami butuh kejelasan, karena berkaitan erat dengan persiapan atlet," ucap ikhsan usai menyegel.

Ia berharap kepada KONI KSB agar segera mencairkan dana talangan pelatda dan segera rapat kerja KONI dan mudah-mudahan KONI tetap bisa menjalin komunikasi ke cabor agar bisa dicarikan solusi secara bersama-sama supaya persiapan Porprov bulan Februari 2023 nanti sesuai target 4 besar.

"Segel boleh di buka, karena kami beri kesempatan untuk urus administrasinya, kalau tidak ada tindak lanjutnya, maka kami akan kembali segel dan tidak akan mengijinkan untuk dibuka, sebelum yang menjadi tuntutan kami direalisasi," ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Ketua KONI KSB Muhammad Rizal mengatakan bahwa, dana Pelatda masih berproses di Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora). "Semua dokumen pencairannya sudah saya tanda tangan," katanya.

Ia juga menjelaskan, sampai sekarang surat resmi soal kepastian waktu Porprov belum kami terima. Jadi pelatda juga kita tidak berani selenggarakan, karena ada surat edaran dari Parpora NTB untuk menghentikan Pelatda. "Kalau kita selenggarakan sementara dananya nanti tidak bisa dicairkan, akan jadi masalah juga bagi kami dikemudian hari," ungkap Rizal. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.