Lintas NTB, Sumbawa Barat - Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Saat ini di Indonesia sedang memasuki musim penghujan yang mana Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prakiraan musim hujan 2022 terjadi di bulan September, dan puncak musim hujan 2022 terjadi di bulan Desember.
Bulan Agustus merupakan bulan yang menjadi akhir musim kemarau 2022, kemudian setelah itu masuk ke musim penghujan. Seperti yang telah disampaikan, awal musim hujan 2022 di Indonesia diprediksi terjadi dari bulan September. Jadi tidak heran jika sekitar bulan tersebut terjadi peralihan musim, dari musim kemarau ke musim hujan yang disebut dengan istilah pancaroba.
Hal tersebut disampaikan Dandim 1628/SB Letkol Inf Octavian Englana Partadimaja disela sela kegiatan apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana yang bertempat di lapangan Graha Fitrah kantor Bupati Sumbawa Barat KTC kemutar telu Kecamatan Taliwang Kab.Sumbawa Barat, Senin, (31/10/2022).
Untuk itu memasuki puncak musim hujan 2022, tentu kita harus selalu waspada terhadap kemungkinan bencana alam yang mungkin saja terjadi. Bencana alam yang terjadi di musim penghujan bisa saja diprediksi dengan selalu memantau prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),
"Namun meskipun begitu, kita harus tetap waspada dengan berbagai bencana yang mungkin terjadi diluar dugaan perkiraan yang ada agar dapat mengurangi dampak resiko yang ditimbulkan," jelas Dandim.
Dengan curah hujan intensitas cukup tinggi kemungkinan dapat menimbulkan antara lain bencana alam seperti banjir, tanah longsor, erosi, pohon tumbang, angin puting beliung serta lainya patut menjadi perhatian kita semua. Ternasuk yang harus diwaspadai bahwa letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua samudra besar yang terletak di antara dua lempeng tektonik Ring of Fire yang membuat Indonesia rawan bencana gempa bumi yang sewaktu-waktu dapat terjadi gempa bahkan kemungkinan disertai tsunami
Untuk itu, sebagai bentuk kesiapan kita terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi, hari ini kita melaksanakan apel gabungan siaga bencana ini kita laksanakan dengan tujuan untuk mengecek kesiapan personil dan materil apabila sewaktu-waktu di butuhkan untuk membantu penanganan bencana alam secara cepat dan tepat.
"Kepada seluruh personil yang tergabung dalam tim penanggulangan bencana alam daerah Sumbawa barat untuk lebih meningkatkan kemampuan, pahami tugas, jaga sinergitas termasuk kepekaan, kepedulian dalam kinerja agar lebih maksimal dalam memberikan imbauan, pengetahuan terkait upaya kewaspadaan bencana, termasuk dalam memberikan penanggulangan baik dalam tindakan penyelamatan, evakuasi dan bantuan sosial lain dalam penangganan bencana, sehingga jika terjadi bencana dapat meminimalisir timbulnya korban," jelas Dandim.
Ia mengajak agar kita laksanakan tugas ini dengan penuh semangat rasa tanggung jawab sebagai tanggungjawab moral dalam pengabdian dalam mengantisipasi situasi kontijensi dalam misi kemanusiaan dan insya Allah apa yang kita kerjakan di catat oleh tuhan yang maha kuasa sebagai amal ibadah kita.
Adapun hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Sumbawa Barat di wakilan oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin ST, Dandim 1628/Sumbawa Barat Letkol Inf Octavian Englana Partadimaja, Kapolres Sumbawa Barat AKBP Heru Muslimin S. Ik., M. IP, Kajari KSB Suseno S.H M.H, Ketua DPRD KSB Kaharudin Umar, Setda Sumbawa Barat Amar Nurmansyah ST, Para Staf Khusus dan staf ahli Bupati Sumbawa Barat, Para asisten Pemda Kabupaten Sumbawa Barat, para kepala SKPD dan OPD Pemda Sumbawa Barat, perwira Kodim 1628/SB.
Sementara personil yang terlibat diantaranya 1 SST Kodim 1628/Sumbawa Barat, 1 SST Brimob, 1 SST Polres Sumbawa Barat, 1 SST Satpol pp Sumbawa Barat, 1 SST Dinas Perhubungan Sumbawa Barat, 1 SST Dinas Damkar Sumbawa Bara, 1 SST BPBD Sumbawa Barat dan 1 SST Dinas Perhubungan Sumbawa Barat. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.