255,76 Hektar Tanaman Padi Rusak Berat, Dinas Pertanian KSB Upayakan Ini


Lintas NTB,
Sumbawa Barat - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat telah mendata potensi lahan pertanian yang mengalami kerusakan akibat bencana banjir di beberapa tempat.

"Kami sudah mendata lahan pertanian yang terdampak banjir di Kecamatan Brang Rea. Ada 7 desa yang terdampak yaitu Desa Moteng, Seminar Salit, Desa Sapugara Bree, Desa Tepas Sepakat, Desa Tepas, Desa Beru dan Desa Bangkat Munte," jelas Kepala Dinas Pertanian KSB melalui Kepala Bidang Produksi Pertanian Idrus, SH kepada media ini, Senin, (20/02/2023).

Ia juga menjelaskan, bila dikalkulasikan tanaman padi yang rusak berat di Kecamatan Brang Rea seluas 91,23 hektar, namun data ini bisa berubah. Dia menambahkan, dampak banjir untuk tanaman padi di Kecamatan Taliwang yang rusak berat seluas 15,91 hektar yang melanda Kelurahan Menala, Sampir, desa Sermong, desa Banjar, Kelurahan Bugis dan desa Tamekan. "Rencananya kami akan mengajukan asuransi pertanian untuk 37,29 hektar tanaman padi di Kecamatan Taliwang," ungkapnya.

Sementara itu, lahan pertanian yang rusak berat di Kecamatan Seteluk terjadi di desa Meraran, 119,28 hektar, desa Air Suning 10,95 hektar dan Desa Loka 17 hektar, sehingga totalnya 147,77 hektar. Untuk Kecamatan Brang Ene yang rusak berat yaitu desa Kalimantong seluas 85 Are. "Bila ditotalkan keseluruhan tanaman padi yang rusak berat sebanyak 255, 76 hektar," jelasnya.

Dia mengungkapkan, lahan pertanian yang terdampak banjir akan diklaim melalui asuransi. "Kami saat ini sedang menghitung asuransi untuk tanaman padi. Selain dari asuransi, dinas pertanian akan memberikan benih untuk lahan yang terdampak banjir," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat akan mengupayakan untuk membantu semaksimal mungkin petani yang terdampak banjir. "Kami sudah sering  turun evaluasi, monitoring ke lahan petani yang terdampak banjir," tutupnya. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.