Lintas NTB, Mataram - Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat NTB menggugat, turun aksi di gedung DPR Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat 20 Oktober 2023.
Aksi ini merespon putusan MK yang dinilai dapat melanggengkan praktek KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme).
Selama aksi itu berlanjut, terdapat poin-poin orasi singkat yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bumigora Mataram sekaligus Korlap tiga (III), berupaya memaparkan peristiwa selama masa jabatan Presiden Indonesia.
Aksi ini juga bertepatan dengan momentum 9 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden karna di dalam kabinet jokowi 6 mentri telah tersandung kasus korupsi sehingga merugikan rakyat puluhan miliar dan di kabinet jokowi telah gagal dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat indonesia apa yang terjadi di wadas kanjuruan rempang seruyan dan wilayah indonesia lainya telah menjadi saksi bahwasanya kepolisian di era kepemimpinan jokowi menjadi aparat yang semakin brutal dan represifitas aparat kepolisian terhadap rakyat, Ungkap Riosatria.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal BEM Universitas Bumigora kerap disapa Rio, menegaskan kepada pihak penegak hukum di Negara Indonesia lebih Khusus di wilayah NTB dan sekitarnya agar selalu masif kan keamanan wilayah.
“Menghimbau kepada Kapolda baru NTB agar meningkatkan keamanan yang ada di wilayah daerah kabupaten dompu karna maraknya kasus pemanahan yang banyak sehingga meresahkan warga yang ada di dompu,” Tegasnya.
Kemudian lebih lanjut, hal lain juga disampaikan Rio pada saat orasinya, menjelaskan dimasa kepemimpinan Jokowi Widodo sangat cacat tidak mampu merawat reformasi Negara Republik Indonesia.
“Aliansi Rakyat NTB Menggugat berpandangan bahwa Jokowi telah mengkhianati reformasi. Terbukti dari berbagai kemunduran dan kebobrokan dari segi Hukum, HAM, komersialisasi pendidikan, Represifitas Aparat kepolisian, Konflik Agraria, dan investasi yang membelakangi hak-hak rakyat,” Pungkasnya.
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.