Lintas NTB, Sumbawa Barat - Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin., MM berkesempatan menjadi inspektur pada acara Hari Amal Bhakti Kementerian Agama Republik Indonesia ke 78. Kegiatan tersebut berlangsung di halaman upacara Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sumbawa Barat, Rabu, (3/01/2024) pukul 17.30 Wita.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Barat Kaharuddin Umar, Perwakilan Unsur Forkopimda, Jajaran Kemenag Kabupaten Sumbawa Barat, para Kepala Sekolah dibawah naungan kementerian Agama, para tokoh agama, dan para siswa MAN dan MTsN se Kabupaten Sumbawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sumbawa Barat menyerahkan penghargaan Satya Lencana Karya Satya berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 123/TK/Tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya.
Terdapat sebanyak 19 ASN Kemenag KSB yang mendapatkan penghargaan. Penghargaan tersebut diberikan dengan penyematan Satya lencana oleh Bupati Sumbawa Barat dihadapan para tamu undangan. Dalam pembacaan Pidato Presiden Republik Indonesia Joko Widodo oleh Bupati Sumbawa Barat, diantaranya menekankan tentang tugas Kementerian Agama Republik Indonesia. Disampaikan Bupati bahwa, sebagai institusi yang memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama dan pendidikan keagamaan, tugas Kementerian Agama tidaklah ringan.
Di antara tugas berat kita adalah menjaga harmoni kehidupan beragama sebagai salah satu pilar kerukunan nasional. Tugas berat ini dilaksanakan di antaranya dengan memberikan layanan yang adil, transparan, dan akuntabel untuk seluruh umat beragama. Selain itu, kita juga memiliki tugas untuk membangun karakter bangsa melalui pendidikan agama. "Bekal pendidikan agama yang moderat adalah fondasi kokoh dalam mewujudkan kerukunan umat beragama demi tercapainya tujuan pembangunan," ungkap Bupati.
Hal penting lainnya yang ditekankan yaitu berkaitan dengan agenda politik tahun 2024. Diungkapkan Bupati bahwa, pada tahun 2024 ini kita dihadapkan pada peristiwa politik, yakni pemilihan umum. Agenda politik ini adalah satu hal yang lumrah dan merupakan agenda kita semua sebagai warga negara. Dalam kesempatan ini, saya mengajak untuk senantiasa menjaga diri, keluarga, dan masyarakat sekitar. Bagi ASN Kementerian Agama, jagalah netralitas sesuai dengan ketentuan perundangan.
Dengan balutan netralitas itu, saya meminta kepada ASN Kementerian Agama untuk membantu menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat. Mari kita kawal pemilihan umum ini dari potensi penggunaan politik identitas, terutama identitas keagamaan. Kampanyekan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan politik identitas, karena madharat-nya sangat besar dan dapat berujung pada disintegrasi bangsa. "Jadikan pemilihan umum sebagai agenda yang penuh riang gembira dan suka cita," terang Bupati. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.