Lintas NTB, Sumbawa Barat – Pasangan calon pemimpin Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin dan Aheruddin Sidik menyatakan dukungan yang kuat terhadap hilirisasi di sektor pertambangan sebagai upaya strategis untuk menarik investor dan membangun berbagai pabrik pendukung. Langkah ini dianggap penting untuk mengantisipasi peningkatan pengangguran tahunan di Kabupaten Sumbawa Barat yang diperkirakan akan terjadi setelah selesainya pembangunan smelter di kawasan industri Maluk.
Di sebuah wawancara yang diadakan di kediaman Fud Syaifuddin di Bale Santong, Kamis, (04/7/2024) menjelaskan bahwa, hilirisasi industri pertambangan tidak hanya 1 pada produksi bahan mentah, tetapi juga mengembangkan industri hilir yang menghasilkan produk-produk bernilai tambah tinggi. "Dengan hilirisasi, kita tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk jadi yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Ini akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Fud sapaan akrabnya.
Ia juga menambahkan, kami berkomitmen untuk menarik investor guna membangun pabrik-pabrik pendukung seperti pabrik semen, pupuk, kabel, dan industri turunan lainnya. Pabrik-pabrik ini akan menjadi bagian penting dari ekosistem industri yang terintegrasi dan saling mendukung.
Pasangan ini menyadari bahwa, tantangan utama yang akan dihadapi adalah peningkatan pengangguran yang disebabkan oleh berakhirnya proyek pembangunan smelter di kawasan industri Maluk. Menurut data, proyek pembangunan smelter telah menyerap ribuan tenaga kerja lokal, dan setelah proyek selesai, banyak dari mereka yang akan kehilangan pekerjaan.
"Menyikapi hal itu, hilirisasi dan pembangunan pabrik-pabrik ikutan adalah solusi jangka panjang yang tepat. Dengan adanya pabrik semen, pupuk, kabel, dan industri pendukung lainnya, kita dapat menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal," kata Fud dengan penuh semangat
Pasangan Fud-Aher juga mengungkapkan, rencana mereka untuk memperkuat kerjasama dengan pemerintah pusat dan pihak swasta guna menarik investasi besar-besaran. Mereka berjanji akan menyediakan berbagai insentif bagi investor yang bersedia berinvestasi di Maluk, termasuk keringanan pajak, kemudahan perizinan, dan dukungan infrastruktur. "Kami akan bekerja keras untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi investor. Selain itu, kami juga akan memastikan bahwa masyarakat lokal mendapatkan pelatihan dan pendidikan yang diperlukan agar siap bekerja di industri-industri baru tersebut," ungkap Fud.
Selain pembangunan pabrik-pabrik pendukung, pasangan Fud-Aher juga berencana untuk memperkuat sektor pendidikan dan pelatihan vokasi di Maluk. Mereka berkomitmen untuk mendirikan pusat-pusat pelatihan teknis dan vokasi yang fokus pada keterampilan yang dibutuhkan di industri hilir. "Kami ingin memastikan bahwa generasi muda di KSB memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, mereka akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan layak," tambah Aher.
Pasangan Fud-Aher berharap dengan dukungan dari semua pihak, hilirisasi di bidang pertambangan dan pembangunan pabrik-pabrik pendukung dapat terwujud dengan baik. Mereka optimis bahwa langkah ini akan membawa perubahan positif bagi perekonomian di Sumbawa Barat dan mengurangi tingkat pengangguran di wilayah ini.
"Kami yakin bahwa dengan kerja keras dan kerjasama yang baik, KSB dapat menjadi pusat industri yang maju dan sejahtera. Kami siap bekerja untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Sumbawa Barat," imbuhnya.
Dengan berbagai rencana dan komitmen tersebut, pasangan Fud-Aher bertekad untuk membawa perubahan yang signifikan dan berkelanjutan bagi KSB melalui hilirisasi industri pertambangan dan pembangunan pabrik-pabrik pendukung yang inovatif. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.