Program Bale Berdaya, Perkuat UMKM Sumbawa melalui Pelatihan Pembukuan dan Pengembangan Produk


Lintas NTB, Sumbawa -
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah bisnis produktif yang dijalankan oleh perorangan, kelompok, atau usaha kecil dengan aset maksimal Rp.50 juta dan omzet tahunan maksimal Rp.300 juta. Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyebutkan bahwa meskipun dijalankan dalam skala terbatas, UMKM merupakan salah satu fondasi ekonomi nasional yang berkontribusi sebesar 60,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan mampu menyerap 96,9% tenaga kerja pada tahun 2023. Meski memiliki prestasi mengesankan, UMKM di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Dikutip dari Infobanknews.com, UMKM Indonesia masih tertinggal, terutama dalam hal penerimaan pembiayaan dan kapasitas ekspor. 

Menyikapi hal tersebut, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa dan KUMPUL sebagai ekosistem kewirausahaan di Indonesia menyelenggarakan Program Bale Berdaya. Program ini merupakan upaya jangka panjang yang bertujuan untuk memberdayakan UMKM di Kabupaten Sumbawa, yang memiliki potensi pariwisata dan ekonomi yang besar. 

Program Bale Berdaya terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumbawa dengan memberdayakan para pelaku UMKM lokal melalui berbagai pelatihan yang mendorong pengembangan usaha dan kewirausahaan. Melalui pelatihan ini, diharapkan dapat terbentuk ekosistem UMKM yang berkelanjutan dan berdaya di Kabupaten Sumbawa, sehingga mampu bersaing baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Dr. Budi Prasetiyo, S.Sos., M.AP menyatakan bahwa, program Bale Berdaya sangat bermanfaat untuk memaksimalkan potensi UMKM di Kabupaten Sumbawa. Menurutnya, pembangunan UMKM lokal harus dimulai dengan pondasi pembukuan yang baik dan kemampuan menganalisa tren pasar agar dapat melakukan pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Pada tanggal 23-25 Juli 2024, telah dilaksanakan pelatihan tatap muka ketiga di kantor kecamatan dari tujuh wilayah yang menjadi target Program Bale Berdaya. Pelatihan ini mengangkat topik ‘Pembukuan & Penghitungan Laba Rugi’ dan ‘Pengembangan Produk’, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan para peserta Program Bale Berdaya berdasarkan tahap perkembangan bisnis.

Pelatihan ‘Pembukuan & Penghitungan Laba Rugi’ menghadirkan modul komprehensif tentang pentingnya pembukuan, khususnya untuk UMKM pemula. Peserta belajar tentang pencatatan keuangan, elemen dasar pembukuan, perhitungan Laba Rugi serta Harga Pokok Produksi (HPP), dan pencatatan transaksi. Selain itu, mereka akan mendapatkan bimbingan strategi untuk meningkatkan profit dan menetapkan harga jual yang sesuai. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu peserta mengelola keuangan dan mengantisipasi risiko sehingga UMKM memiliki kesehatan finansial yang baik.

Sementara itu, pelatihan ‘Pengembangan Produk’ dirancang untuk UMKM yang sudah lebih matang, dengan fokus pada pemahaman konsep dan pentingnya pengembangan produk, serta siklus hidup dan strategi pengembangannya. Dalam pelatihan ini, peserta belajar cara mencari inspirasi online, menganalisis tren pasar, dan menggunakan teknik brainstorming untuk ide produk baru. Mereka juga mempelajari cara mengevaluasi ide-ide tersebut untuk menemukan produk yang paling menjanjikan. Dengan pelatihan ini, peserta bisa membuat roadmap pengembangan produk dan menciptakan produk unggulan baru untuk UMKM mereka.

Pembelajaran di kelas tatap muka Program Bale Berdaya dirancang secara praktis, memungkinkan peserta langsung menerapkan ilmu yang didapat dalam kegiatan usaha sehari-hari. Melalui metode studi kasus, simulasi, dan workshop, peserta dapat menganalisis produk yang sudah ada di pasaran serta produk yang sedang dikembangkan, guna menemukan solusi yang dapat segera diterapkan. Selain itu, peserta juga mendapatkan pendampingan Intensif yang memberikan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan ahli berpengalaman, menerima masukan yang membangun, dan mendapatkan panduan untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari.

Manfaat dari pembelajaran tatap muka ini sudah dirasakan secara signifikan oleh peserta. Contohnya, UMKM dari Kecamatan Sumbawa yang sebelumnya tidak memiliki sistem pembukuan kini menggunakan aplikasi digital untuk mencatat laporan keuangan bulanan, memantau arus kas, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Sementara itu, UMKM di Kecamatan Ropang mengalami dampak positif dari pelatihan "Pengembangan Produk." Sebelumnya, produk mereka monoton dan kurang bervariasi, dengan penjualan terbatas pada pelanggan lokal. Setelah pelatihan, mereka mulai mengembangkan produk yang lebih bervariasi dan memperluas pasar ke desa-desa lain.

Dr. Budi Prasetiyo, S.Sos., M.AP, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, mengapresiasi adanya program Bale Berdaya. Menurutnya, UMKM di Kabupaten Sumbawa selama ini telah banyak berkontribusi terhadap perekonomian daerah dengan membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal. Ia meyakini bahwa keberadaan program ini akan memaksimalkan potensi ekonomi Kabupaten Sumbawa di era digital. Sebagai pemerintah daerah, pihaknya terus berkoordinasi bersama Bale Berdaya dengan melakukan pengarahan kebijakan kepada pemerintah kecamatan dan pemerintah desa yang terintegrasi dengan pendampingan dan pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas produk lokal, memperkuat pasar dan kerjasama, memaksimalkan promosi melalui media digital, serta memunculkan inovasi dan identitas merek yang kuat.

Para peserta pelatihan Pembukuan dan Pengembangan Produk menilai bahwa pelatihan ini memberikan wawasan berharga tentang pengembangan produk, pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) dan Key Performance Indicator (KPI), serta teknik pemasaran dan pembukuan keuangan. Pelatihan ini sangat membantu dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi usaha mereka. Sudirman, pelaku UMKM dari Kecamatan Lantung, menegaskan "Pelatihan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan pengalaman praktis. Saya belajar bahwa usaha tidak hanya tentang berjualan dan memperoleh keuntungan, tetapi juga tentang mempertahankan bisnis melalui pembuatan SOP. Hal ini sangat krusial untuk mencapai kesuksesan sejati," jelasnya.

Ia berharap program ini akan terus berlanjut karena sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM di Kabupaten Sumbawa. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.