Lintas NTB, Sumbawa Barat - Salah satu langkah PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dalam mencapai visi menciptakan warisan terbaik tercermin melalui beragam inisiatif berkelanjutan yang tertuang dalam Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Inisiatif ini mencakup pengembangan kapasitas masyarakat, agar dapat memaksimalkan kesejahteraan dan potensi sumber daya manusia dan wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), terutama pasca tambang beroperasi.
Visi PPM AMMAN adalah “Komunitas di mana AMMAN beroperasi, memiliki ekosistem sosial budaya dinamis yang menghasilkan peluang luas bagi semua untuk berkembang.” PPM AMMAN dijalankan melalui tiga pilar, yakni Human Capital Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia), Economic Empowerment (Pembangunan Ekonomi), dan Sustainable Tourism (Pariwisata Berkelanjutan).
Aji Suryanto, Sr. Manager Social Impact AMMAN mengatakan bahwa Human Capital Development (HCD) fokus pada program edukasi dan kesehatan dengan menargetkan masyarakat di sekitar wilayah operasional, apa pun latar belakangnya, untuk memiliki kesejahteraan, kemampuan, dan hak untuk menentukan arah menuju masa depan yang lebih baik dengan penghidupan yang bermartabat. Program kesehatan yang dijalankan oleh HCD berfokus pada kesehatan dan nutrisi ibu, anak-anak yang baru lahir dan anak-anak. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen AMMAN untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah KSB dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk perawatan dan pencegahan serta membangun pemahaman keluarga mengenai kesehatan dan nutrisi.
Inisiatif ini dilakukan menurutnya melalui program Percepatan Penurunan Angka Stunting di KSB yang tertuang di dalam Nota Kesepahaman antara AMMAN dan Bupati Sumbawa Barat tentang ‘Peran Aktif dalam Bersinergi untuk Peningkatan Kapasitas Pendamping Keluarga dalam Rangka Penurunan Angka Stunting di KSB’ dan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah KSB dan AMMAN tentang ‘Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sumbawa Barat’.
Ia juga menjelaskan mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) 72 tahun 2021 tentang ‘Percepatan Penurunan Stunting’, maka stunting menjadi isu darurat di mana penanganan dan pencegahan stunting memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak demi tercapainya Generasi Emas Indonesia 2045. Untuk mencapai target penurunan stunting, maka pemerintah pusat telah mengeluarkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) yang merupakan panduan penanganan stunting untuk diterapkan para pemangku kepentingan di tingkat daerah, yang tentu saja dalam implementasinya memerlukan usaha dari pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan masyarakat.
AMMAN berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia dengan mengusung tema “Anak Sehat dan Tangguh untuk Pembangunan Generasi Mendatang” menjadi tujuan besar yang ingin dicapai dari Program Percepatan Penurunan Angka Stunting di KSB. Pilot project dari program ini dilakukan di 3 kecamatan yaitu Jereweh, Maluk dan Sekongkang. Selama kurang lebih 1 tahun program yang dimulai (Agustus 2022 - Desember 2023) telah menjangkau lebih dari 3.500 peserta program. Program ini diimplementasikan bersama dengan Yayasan CARE Peduli (YCP) sebagai mitra pelaksana.
Stunting adalah isu kompleks yang memerlukan intervensi holistik, sehingga terdapat tiga objektif yang ingin dicapai oleh program yang dijalankan AMMAN dan Pemda KSB. Program tersebut berupa peningkatan status gizi dan kesehatan melalui akses pangan bergizi, air bersih dan sanitasi yang layak. Peningkatan kesejahteraan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan keluarga melalui akses informasi hidup sehat dan sumber daya ekonomi keluarga sehat dan penguatan kapasitas, suara dan kepemimpinan perempuan dalam keluarga dan masyarakat melalui akses pengambilan keputusan atas hal-hal yang mempengaruhi kesehatan keluarga.
Menurutnya, peningkatan kesehatan keluarga melalui pemenuhan akses air bersih yang aman minum. Hal ini salah satu bukti komitmen AMMAN dalam membantu penurunan angka stunting adalah dengan berkolaborasi bersama para Pemerintah Desa di KSB dalam memfasilitasi pembangunan Depot Air Aman Minum dan melakukan peningkatan kapasitas Kelompok Masyarakat untuk melaksanakan tata kelola, agar dapat mendukung kebutuhan air bersih untuk keluarga dengan anak stunting dan masyarakat sekitar.
Program penanganan stunting dengan penyediaan akses air bersih dilakukan di lima Desa dengan total 6 depot air aman minum, yakni dua depot air dengan sumur bor di Desa Talonang, satu buah depot air di Desa Tatar, satu buah depot air di Desa Ai Kangkung, satu depot air di Desa Sekongkang Atas dan satu depot air di Desa Beru (dusun Jelenga). Depot air diharapkan dapat menekan angka stunting, karena masyarakat bisa mendapatkan akses air minum yang mudah dijangkau dan murah harganya.
Pendekatan holistik juga dilakukan melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan kepada anak dengan kondisi stunting dan ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronik (KEK), pendampingan untuk edukasi pola asuh, penerapan gaya hidup bersih dan sehat, pelatihan kesetaraan gender serta pendampingan kelompok ekonomi perempuan. Pembangunan depot air yang aman minum merupakan bagian dari program pemerintah Desa dari Dana Desa Perubahan sebagai upaya swadaya untuk mendorong penurunan stunting. Air dari depot ini telah di uji di laboratorium pemerintah sesuai dengan Permenkes No. 2 Tahun 2023, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Sehingga air yang dihasilkan dipastikan memenuhi standar dari Pemerintah. Anak dengan kondisi stunting dan wasting serta ibu hamil dengan kondisi anemia akan mendapatkan air aman minum dari depot air sebanyak satu galon per hari yang merupakan komitmen dari Komite Air. Jika ada kebutuhan lebih dari satu galon per hari maka setiap galon tambahan dapat dibeli seharga 5.000 rupiah. Setiap depot memiliki 5 orang anggota komite (60% perempuan) yang merupakan perwakilan masyarakat dan sudah mengikuti berbagai pelatihan untuk pencegahan stunting.
AMMAN dan YCP memberikan dukungan peralatan depot dan pendampingan dan peningkatan kapasitas kepada Komite Air untuk perawatan dan perbaikan depot agar dapat mengelola unit usaha depot air secara mandiri. Harapannya, Komite Air tidak hanya mengelola depot tetapi juga terus memberikan edukasi pada keluarga di desa untuk menjaga kesehatan dengan cara memberikan air aman minum kepada keluarga mereka.
Perwakilan dari Yayasan CARE Peduli, Ikraman menuturkan, dalam membantu penurunan angka stunting, pihaknya memberikan pemberdayaan peningkatan kapasitas kepada komite air khususnya di desa Ai Kangkung. Selain itu, ada bimbingan manajemen bisnis, kualitas air, penguatan kelembagaan, AD/ART dan trik pemasaran.
Dia juga mengungkapkan bahwa, sebelum dijual air di uji kualitas dengan dua cara yakni, uji kimia dan biologi. Dengan dilakukan pengujian di laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi NTB agar airnya memiliki standar (SNI) dan siap minum.
Ia berharap, usaha depot air ini bisa terus berjalan dan berkelanjutan sampai ke masa depan. Usaha ini bisa menjadi pendapatan bagi masyarakat. Depot air Aman minum, diapresiasi oleh Pjs Kades Ai Kangkung Muhammad Solihin, pihaknya mendukung program penurunan stunting. Karena hal ini juga masuk dalam program desa. "Kami mendukung program percepatan penurunan angka stunting dengan dianggarkan melalui anggaran dana desa (ADD) melalui badan usaha milik desa (BUMDES) sebanyak 70 juta lebih," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan selalu mengawasi agar unit usaha ini selalu jalan dan berkelanjutan. Berkat depot air aman minum angka stunting di desa Ai Kangkung mengalami penurunan, mulai Juni 2024 ada 14 anak stunting dan alhamdulillah sekarang turun 5 menjadi 9 anak stunting dan anak wasting 5 orang. Dia berharap agar terus diberikan pelatihan dan pendampingan kepada komite air agar mereka lebih gampang memasarkan.
Perlu diketahui, komite air terdiri dari bagian pemasaran, ketua TPK (Tim Pendamping Keluarga) dan pengelola depot air aman minum. Ditemui di lokasi depot air aman minum, salah satu ibu rumah tangga Rakyah mengatakan bahwa, dirinya sangat suka dengan kualitas air yang ada di depot ini. Karena airnya memberikan rasa khusus seperti segar, manis dan enak. "Saya sering membeli air ini seminggu dua galon, karena kami suka," ucapnya.
Abdullah selaku pengelola depot air aman minum menjelaskan, air yang dijualnya memiliki banyak keunggulan seperti label, kualitas galon, air berstandar SNI, cash on delivery (COD) dan masih banyak keunggulan lain. "Sehari kami menjual sebanyak 30 sampai 40 galon." ujarnya. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.