Ini Fakta, Kasus PT. IWM Yang Melibatkan 2 Karyawannya


Lintas NTB, Sumbawa Barat -
PT Ironwood Water Manajemen (IWM) mengklarifikasi terkait kasus pelecehan seksual dan pemecatan kerja yang terjadi beberapa waktu lalu kepada dua karyawannya.

"Kita sudah mendapatkan informasi terkait kasus ini, maka dari itu perusahaan bergerak cepat untuk melakukan mediasi kepada kedua karyawan tersebut," kata Khairul Ikhsan sebagai Project Kontrol PT IWM kepada awak media, Senin, 4 November 2024.

Ia juga menceritakan, kasus ini berawal dari saudari RS dan saudara S yang diberikan tugas oleh perusahaan untuk membeli material ke Taliwang. Perusahaan baru tahu setelah 4 hari kejadian. Kejadian tanggal 13 September 2024. Perusahaan baru mengetahui tanggal 17 September 2024 pada hari Senin, setelah RS bercerita ke pacarnya dan disampaikan ke HRD perusahaan. "Saat perkara terjadi RS dan S sedang membeli material ke Taliwang untuk project kami di lokasi NCC," jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa, alasan terkait dengan pemecatan tersebut adalah habisnya kontrak dari saudari RS yang merupakan admin di project IWM di area NCC yang telah selesai. Perusahaan melakukan efisiensi dari kinerja dan pengeluaran kantor terkait dengan manpower.

Kejadian kasus ini diinvestigasi juga oleh AMMAN Ethic untuk diketahui dimana permasalahannya. Dari saudara S telah kita lakukan peringatan berupa SP3 dan setelah hasil dari AMMAN Ethic memutuskan bahwa saudara S telah melakukan dua perkara pelecehan yaitu Physical touch dan Verbal, maka dari itu perusahaan IWM memutuskan per 1 November saudara S di pecat. "Perusahaan kami juga mendukung AMMAN Ethic untuk investigasi penyelesaian agar kasus menjadi terang benderang," ungkapnya.

Menurut penjelasan Khairul, pemberian pemecatan kepada saudara S merupakan langkah terkahir dari PT. IWM agar kasus ini tidak terjadi lagi dikemudian hari. 

Sebagian tindak lanjut, perusahaan melakukan pertemuan dengan keluarga RS untuk menawarkan kembali bekerja di perusahaan selama dua bulan kontrak. Namun saudari RS menolak untuk bekerja, dia hanya meminta uang kompensasi. "Kami sudah menawarkan ke RS untuk bekerja kembali, namun saudari RS menolak hanya meminta uang kompensasi," pungkasnya. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.