Lintas NTB, Sumbawa Barat - Simulasi Pilkada Serentak 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa Barat, pada Minggu, 17 November 2024 pukul 08.30 Wita yang bertempat di Alun-Alun Kota Taliwang - KSB.
"Secara tekhnis pada denah Tempat Pemungutan Suara (TPS) mengalami perbedaan dari pelaksanaan Pemilihan Umum (Pileg) 14 Februari 2024 lalu," kata Ketua KPU KSB Herman Jayadi S.AP saat kegiatan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara (Tungsura) Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat tahun 2024, di TPS 1 Kelurahan Kuang - Kecamatan Taliwang - KSB.
Ia juga menjelaskan, ada hal yang berbeda yang patut diperhatikan oleh PPK. Kalau Pemilu kemarin pintu masuk dan pintu keluar simetris, nah sekarang ini berbeda. Kemudian meja untuk bilik suara ketinggian nya mencapai 75 cm, termasuk meja untuk kotak suara mencapai 35 cm sampai 40 cm. "Kenapa demikian.. ? pada denah TPS di desain sedemikian rupa dimaksud untuk mengakomodir Pemilih disabilitas, sehingga ketinggian meja di kotak suara itu lebih rendah dibandingkan dengan ketinggian dibilik suara," terangnya.
Perbedaan berikutnya, lanjut Herman Jayadi SAP, menuturkan terdapat perbedaan pada tempat duduk saksi. "Kalau dulu PPS/KPPS 1,2 dan 3, sekarang dibelakang, termasuk PTPS nya disamping KPPS 5 dan 4 dibelakang KPPS 1,2 dan 3. Jadi itulah perbedaannya," urai Herman Jayadi.
Ia mengharapkan seluruh PPK untuk dapat melihat dan mencermati mulai dari proses masuk hingga proses pemberian surat suara sampai dengan proses keluarnya peserta pemilih.
Demikian juga pada saat penghitungan suara, lanjut Herman Jayadi SAP menambahkan, Denah TPS juga mengalami perubahan yakni posisi didepan jadi dibelakang, kemudian yang disamping kiri dan kanan akan berbeda. Jadi, hal hal itu harus diperhatikan para PPK dan seluruh Tim Paslon pada saat pemungutan dan penghitungan suara. "Nantinya akan sama persepsi Kita, nantinya dan tidak ada yang Kita diskriminasi baik dari pihak TNI, Polri bahkan pihak saksi," jelas Herman.
Kepada PPK, Herman meminta untuk menginstruksikan KPPS nya agar seluruh yang tertuang dalam buku pedoman/buku pintar agar dicermati dan dipelajari, agar dapat diimplementasikan pada saat pemungutan suara 27 November 2024 mendatang. Dibagian lain Herman menyebutkan, bahwa pelaksanaan Simulasi tersebut untuk memastikan kesiapan panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS) dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) pada Pilkada Serentak 2024.
Simulasi ini nantinya, bisa menjadi bahan evaluasi bagi para penyelenggara teknis di tingkat kecamatan, desa hingga KPPS dalam mempersiapkan pemungutan dan penghitungan suara pada tanggal 27 November 2024. "Dengan simulasi ini mereka bisa melakukan evaluasi bagaimana mempersiapkan semuanya, mulai dari persiapan, proses pencoblosan, hingga penghitungan perolehan suara pasangan calon," tukas Herman.
Kendati dalam simulasi tersebut tak tampak pemilih Disabilitas, namun tekhnis denah TPS telah didesain khusus senyaman mungkin bagi para pemilih dengan kondisi Disabilitas. "Kita sudah mengatur dan menyiapkan sedemikian rupa denah TPS Pilkada 2024 agar para penyandang disabilitas saat memilih nanti lebih nyaman dan leluasa," papar Herman.
Memberikan aksesibilitas TPS kepada para penyandang disabilitas fisik, disabilitas rungu, dan lainnya, sehingga mereka juga bisa memberikan hak pilihnya dengan mandiri dan rahasia. Dari pantauan media, Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara (Tungsura) Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat tahun 2024, yang dilakukan di TPS 1 Kelurahan Kuang kecamatan Taliwang, dilakukan sesuai dengan jumlah pemilih (DPT) setempat.
Hadir dalam simulasi Pilkada 2024 tersebut seluruh Komisioner KPU KSB, Bawaslu KSB, Dandim 1628/SB, Kepolisian, Calon Bupati Nomor Urut 1, H Amar Nurmansyah ST MSI, dan LO dari masing-masing Paslon Cabup Cawabup. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.