Lintas NTB, Sumbawa Barat - Sejumlah petani jagung yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengeluhkan harga jagung yang tidak sesuai harga pokok penjualan (HPP) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 5.500 perkilogram.
"Harga jagung yang sudah dipanen petani hanya laku Rp 3.000 perkilogram. Harga jagung di Kertasari, Batu Putih dan Tuananga tidak sesuai HPP. Harga jagung dimainkan sesuka hati oleh tengkulak, sehingga petani merasa sangat dirugikan. Mengingat biaya produksi saat ini cukup mahal. Saat musim panen seperti saat ini harga jagung malah turun, modal kami sudah banyak keluar, diperparah dengan hasil panen yang anjlok," kata Andi Agus saat di lokasi panen, pada Rabu, (16/4/2025).
Dikatakannya, obat-obatan pertanian tidak ada yang murah, pupuk memang ada yang subsidi, namun tetap sulit didapatkan. "Jika harga tetap begini, masih di bawah Rp 5 ribu, keuntungan petani sangat tipis,” jelasnya.
Terpisah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa Barat Andi Laweng, SH., MH menyoroti harga komoditi jagung yang sangat rendah di berbagai tempat di KSB. Ia juga menambahkan, pemerintah pusat sudah resmi memberlakukan harga pembelian pemerintah untuk komoditi jagung ditingkat petani Rp 5.500 perkg. Dipertegas lagi dengan keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 18 Tahun 2025 yang menegaskan harga jagung di tingkat petani Rp. 5 ribu lebih. Namun faktanya harga jagung di KSB dibawah HPP seharga 3000.
"Dalam sepekan ini, petani jagung ditawari di bawah HPP seharga 3000 oleh pengepul," ungkapnya.
Ia mengingatkan ke pemerintah daerah dan Bulog agar hasil rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II harus segera ditindaklanjuti. Dia meminta kepada pemerintah dan Bulog agar serius membantu kondisi petani jagung dengan berbagai intervensi dan kebijakan agar harga jagung bisa sesuai HPP. Ia juga menyinggung terkait pengawasan oleh TNI/Polri. "Kami meminta agar TNI/Polri ikut mengawasi dengan baik agar tengkulak tidak akan berani memainkan harga sesuka hati. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.