Mencekam..!! Refresifitas Aparat Warnai Aksi Damai Mahasiswa

 

Serba Hitam, Massa aksi mengusung tagar #IndonesiaGelap saat aksi di kantor DPRD Kab. Lombok Timur kemarin. 

Lombok Timur - Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Lombok Timur Melawan, pada hari Kamis, 10 April 2025, telah melaksanakan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Lombok Timur sebagai bentuk penolakan terhadap rencana revisi Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia.


Sebelumnya, pada Rabu, 9 April 2025, mahasiswa telah melakukan konsolidasi dengan berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat untuk merumuskan sikap dan kajian kritis atas rencana revisi tersebut.


Aksi dimulai pukul 14.00 WITA dari Simpang BRI Selong. Massa aksi berjalan tertib menuju kantor DPRD sembari menyuarakan yel-yel perjuangan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai substansi aksi. Setibanya di lokasi, aparat keamanan tampak telah bersiaga lengkap dengan peralatan pengamanan.

Namun sangat disayangkan, aksi damai tersebut ternodai oleh tindakan represif aparat kepolisian. Ketika massa aksi berusaha menyampaikan aspirasi dan mencoba masuk ke halaman kantor DPRD karena tak satu pun anggota dewan hadir menemui massa aksi, terjadi aksi saling dorong antara masa aksi dengan apara kepolisian. Pada saat situasi tersebut, salah satu massa aksi perempuan mengaku mengalami tindakan pelecehan oleh oknum aparat.

Izul Julian (Presiden Mahasiswa Universitas Hamzanwadi 2024-2025) mengungkapkan kekecewaan mendalam tehadap kejadian tersebut. Dirinya menyesalkan aparat keamanan yang justru mencederai nama institusinya pada saat melakukan pengamanan. 

 "Kami sangat mengecam dengan keras tindakan aparat kepada massa aksi terutama tindakan pelecehan terhadap salah satu massa aksi perempuan.  Kami menuntut tindakan ini diusut secara tuntas. Tidak boleh ada ruang untuk premanisme berbaju negara. Ini bukan tentang siapa yang berkuasa, tapi tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas kekerasan terhadap rakyatnya sendiri." Ungkapnya. 


Izul Julian (Presiden Mahasiswa Universitas Hamzanwadi 2024-2025) 


Selain itu, Muhammad Faisal Irwansyah, sebagai bagian dari forum mahasiswa Lombok Timur, menjadi korban tindak kekerasan fisik oleh anggota kepolisian—dipukul menggunakan tameng dan ditendang menggunakan sepatu boot, hingga mengalami luka pada bagian wajah.

"Kami menyesalkan tindakan aparat yang tidak menjalankan fungsinya sebagai pengayom dan pelindung rakyat, tetapi justru menjadi aktor kekerasan terhadap rakyat sipil yang menyuarakan haknya secara konstitusional. Ini bukan sekadar luka fisik, namun mencederai demokrasi dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Kami tidak akan mundur. Perjuangan ini belum usai. Kekerasan ini justru menjadi api semangat kami untuk terus bergerak demi kemajuan daerah, demi demokrasi yang sehat, dan demi Lombok Timur yang berdaulat." - Red. 

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.