Dinas Pertanian KSB Gelar Sosialisasi Penyakit Hewan Menular Strategis untuk Tingkatkan Kewaspadaan


Lintas NTB, Sumbawa Barat –
Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pertanian melalui bidang Keswan dan Kesmavet menggelar kegiatan sosialisasi Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) sebagai langkah preventif dalam menjaga kesehatan hewan ternak dan mencegah potensi wabah di wilayah Sumbawa Barat.

Kegiatan yang dilaksanakan di dusun Ai Olat Desa Senayan Kecamatan Poto Tano itu dihadiri oleh para peternak, penyuluh, serta petugas kesehatan hewan dari berbagai desa. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang berbagai penyakit hewan yang berisiko menular dan berdampak ekonomi, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), Antraks, dan Septicaemia Epizootica (SE). "Peserta 30 orang yang terdiri dari petani/peternak, kader siaga keswan kecamatan Poto Tano, petugas Puskeswannak Kecamatan Poto Tano," jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat Jamilatun, S. Pt., MM. Inov melalui kepala bidang drh. Hikmatul Azmy dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pemerintah daerah untuk memperkuat sistem kewaspadaan dini terhadap penyakit hewan.

“PHMS bukan hanya berdampak pada hewan, tapi juga pada perekonomian masyarakat, karena sektor peternakan merupakan salah satu penopang utama kehidupan warga. Melalui sosialisasi ini, kami ingin para peternak memahami pentingnya deteksi dini, vaksinasi, dan kebersihan kandang,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, tim medis veteriner menjelaskan berbagai gejala klinis, cara penularan, hingga langkah pencegahan penyakit hewan yang umum terjadi di wilayah tropis. Peternak juga diberikan edukasi mengenai biosekuriti, yaitu sistem pengamanan lingkungan ternak agar tidak mudah terpapar penyakit menular.

Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif. Para peternak aktif bertanya tentang cara mengenali tanda-tanda awal penyakit, penggunaan vaksin, hingga prosedur pelaporan jika ditemukan kasus pada hewan peliharaan.

“Melalui kegiatan ini kami berharap para peternak dapat menjadi mitra aktif pemerintah. Jika ada hewan yang menunjukkan gejala mencurigakan, segera lapor ke petugas. Langkah cepat akan mencegah penyebaran penyakit lebih luas,” tegas drh. Isnia salah satu dokter hewan dari Dinas Pertanian KSB.

Sosialisasi PHMS ini menjadi upaya nyata pemerintah daerah dalam menjaga keamanan pangan asal ternak dan melindungi ekonomi masyarakat berbasis peternakan. Dengan meningkatnya kesadaran dan kesiapsiagaan peternak, diharapkan KSB tetap bebas dari wabah penyakit hewan yang berpotensi menular ke wilayah lain. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.