Lintas NTB, Sumbawa Barat – Sejumlah spanduk bernada penolakan terhadap warga negara asing (WNA) berinisial JC muncul di berbagai titik strategis di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Berdasarkan pantauan media, sedikitnya enam spanduk terbentang di sejumlah lokasi dalam Kota Taliwang dan sekitarnya.
Empat spanduk terlihat di wilayah perkotaan, tepatnya di Simpang Tugu Parang, Simpang Tonyong, Simpang SMA Negeri 1 Taliwang, dan di samping Green Royal. Sementara dua lainnya ditemukan di Desa Kertasari dan Desa Tuananga, Kecamatan Poto Tano.
Isi pesan dalam spanduk tersebut cukup keras dan lugas. Salah satunya bertuliskan, “KSB BUKAN TEMPAT PMA TIDAK TERTIB IZIN #USIR JNC.” Spanduk lain memuat seruan serupa, antara lain “DEPORTASI!!! WNA BERMASALAH HUKUM #USIR JNC” dan “KAMI DARI FKPPM MENOLAK WNA: BERMASALAH, AROGAN, TOXIC, TIDAK TERTIB IZIN DAN NAKAL #USIR JNC.”
Ketua Forum Komunikasi Pemuda Pasak Mantar (FKPPM), Pardi, menjelaskan bahwa kemunculan spanduk tersebut diduga berkaitan dengan insiden di Villa Bukit Samudra, Desa Tuananga, Kecamatan Poto Tano, yang melibatkan JC dan warga setempat. Ia menegaskan, peristiwa itu bukan aksi pengeroyokan terencana, melainkan bentuk reaksi spontan warga terhadap perilaku JC yang dianggap tidak menghormati masyarakat lokal.
“Ini bentuk aspirasi warga. Kami ingin kehadiran investor asing membawa manfaat, bukan masalah,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Sejumlah tokoh masyarakat pun meminta pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan pihak imigrasi untuk bersikap tegas terhadap WNA yang dinilai tidak tertib izin tinggal dan melanggar norma sosial. Mereka berharap kasus ini dapat segera diselesaikan secara adil dan transparan agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Daerah maupun pihak Imigrasi terkait keberadaan spanduk-spanduk tersebut maupun tindak lanjut dari insiden yang memicu ketegangan tersebut. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.