Mengenal Imam Kafali, Ketua DPRD Termuda Se - Indonesia

LOBAR,LINTASNTB. Kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barat yang sebelumnya di jabat Hj.Sumiatun ahirnya di ganti oleh politikus muda Imam Kafali. 

Imam Kafali, politikus termuda di Indonesia ini didaulat menggantian, Hj. Sumiatun yang maju dalam kontestasi Pilbup Lobar mendampingi H.Fauzan Khalid.

Karir politik Imam Kafali S.Pd di partai Golongan Karya berjalan sangat cepat. Mengawali karir politik di partai Golkar Lombok Barat sekitar tahun 2012 lalu setelah menamatkan kuliahnya di Insititut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram dengan jurusan Manajemen Pendidikan dan selesai pada tahun 2012.

Sejak masih duduk dibangku kuliah, Imam aktif dalam berbagai kegiatan di kampus.  Bahkan pria yang baru berusia 29 tahun ini sudah beberapa kali menempati posisi strategis di organisasi intern kampus, mulai dari Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) BEM IKIP Tahun 2009-2010, selanjutnya pada pemilihan berikutnya terpilih menjadi Presiden Mahasiwa (Presma) BEM IKIP Tahun 2010-2011.

Selama menjabat sebagai Wapresma dan Presma, Putra dari TGH.Ulul Azmi dan Hj Rizkiya Azmi ini tidak mau membuang begitu saja pengalaman politik di dunia kampus. Ia menggali ilmu politik dari beberapa rekan sejawat yang ia kenal untuk menekuni dunia politik kampus maupun dunia politik didunia nyata setelah keluar dari kampus.

"Karir politik saya awali dari kampus bersama beberapa politisi muda yang kini sudah tersebar di beberapa partai politik," tuturnya kepada awak media.

Pada tanggal 22 April mendatang, ia genap berusia 29 tahun, dan baginya kursi jabatan sebagai Ketua DPRD Lombok Barat ini baginya kado terbesar yang pernah didapatkan di masa hidupnya.

"Ini kado ulang tahun saya di usia 29  tahun," katanya.

Bahkan ini juga menjadi kado ulang tahun Kabupaten Lombok Barat yang ke 60 tahun. Bagaimana tidak, sejarah akan mencatat bahwa untuk pertama kalinya Ketua DPRD Lobar dipimpin oleh politisi muda dan termuda se-Indonesia. SK sebagai Ketua DPRD Lombok Barat ia terima pada tanggal 21 Maret 2018 lalu. 

Lepas dari dunia Kampus, Imam langsung terjun mendalami dunia politik yang sesungguhnya. Atas arahan dari orang tua yang sudah menjadi fungsionaris Partai Golkar, Imam pun bergabung di Dewan Pengurus Angkatan Muda Partai Golkar (DPD AMPG) partai Golkar dengan jabatan sebagai sekertaris DPD AMPG Provinsi NTB.

Merasa dipercaya oleh pengurus partai, dalam pendaftaran Calon Legislatif (Caleg) dari partai Golkar di Kabupaten Lobar pada tahun 2013, Imam diberikan mandat untuk maju sebagai caleg pada Dapil, Kediri-Labuapi.

Berkat dukungan dari semua masyarakat Jerneng Desa Trong Tawah Kecamatan Labuapi, Imam akhirnya berhasil menjadi anggota DPRD Lombok Barat termuda pada saat itu. Bahkan ia sukses memberikan dua kursi untuk partai Golkar di Kecamatan Kediri-Labuapi.

"Kita berhasil mendapatkan dua kursi malah di Dapil Kediri-Labuapi," bangganya.

Setelah resmi duduk sebagai anggota DPRD Lobar,  karir politiknya semakin melejit, dengan mendapatkan jabatan dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dan jabatan-jabatan di kursi Fraksi Partai Golkar.

Atas dukungan dari internal Fraksi Golkar, ia kuatkan niat untuk membuka komunikasi dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar di bawah pimpinan Airlangga Hartanto.

Sebelum melangkah ke DPP, Imam menuturkan dirinya menyempatkan diri dulu mengambil berkah dan ngalap ridho dan doa dari para Kiyai di Ponpes Tebu Ireng Jombang tempat dirinya pernah menuntut ilmu selama kurang lebih 3 tahun sampai menamatkan pendidikan SMA nya.

"Mungkin ini berkat doa ayahanda dan doa para kiyai sehingga perjalanan karir saya dimudahkan Allah SWT," ujarnya merendah.

Sejak tahun 1960, kursi Ketua DPRD Lobar sudah 12 kali mengalami pergantian pimpinan ketua DPRD. Ketua DPRD Lobar yang pertama dijabat Lalu Djapa pada tahun 1960-1965.  Imam Kafali dipilih menjadi Ketua DPRD Lobar setelah Ketua yang lama Hj. Sumiatun mundur sebagai anggota DPRD Lobar karena mengikuti kontestasi Pilkada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lobar priode 2018-2023. (Amrin)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.