Pulau Seribu Masjid Berubah Jadi Pulau Seribu Tenda

Tenda-tenda pengungsian korban gempa lombok
LOMBOK UTARA,LINTASNTB. Julukan Pulau Lombok dengan sebutan pulau seribu masjid berubah menjadi pulau seribu tenda pengungsian. Dari ujung pulau Lombok seperti Lombok Timur, Lombok Tengah, Kota Mataram, Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara dengan berdirinya bendera pengungsian di tempat-tempat yang aman.

Berdirinya tenda dari ukuran besar,sedang dan kecil dengan berbagai jenis di tanah lapang sejak terjadinya gempa bumi yang menguncang Pulau Lombok di mulai hari Minggu tanggal 29 Juli 2018. Bahkan sampai dengan saat ini dengan puncak gempa terdasyat dengan kekuatan 7.0 Skala Richter (SR) mengguncang pulau seribu masjid.

" Julukan pulau Lombok seribu masjid berubah dengan pulau seribu tenda," kata para pengungsi korban gempa.

Para pengungsi korban gempa di Lotim juga mengatakan dengan adanya kejadian gempa bumi pertama tanggal 29 Juli 2018 dengan kekuatan 6,4 SR, lalu disusul gempa dengan kekuatan 7,0 SR minggu malam, (5/8) dan gempa susulan lagi 6,2 SR, Kamis (9/8).

Tentunya membuat warga menjadi korban jiwa,luka-luka,bahkan rumahnya banyak yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. Sehingga terpaksa mendirikan tenda di tempat yang aman dengan menggunakan alat seadanya seperti terpal maupun karung maupun lainnya.

" Sebelum kondisi normal kembali kami akan tetap bertahan di tenda pengungsian untuk mencari aman," ujar para pengungsi di Lotim.

Hal yang sama dikatakan Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, L.Rusnan membenarkan kalau dimana-mana tenda pengungsian korban gempa berdiri. Tidak saja di Lotim, akan tapi hampir merata di Pulau Lombok ini dari hasil keliling yang dilakukan.

" Memang betul hampir semua masyarakat di Lombok mengalami dampak akibat gempa dahsyat ini, sehingga mereka terpaksa mendirikan tenda pengungsian di tempat yang aman," tegas Rusnan.

Begitu juga Plt Camat Pringgebaya, Ahmad Masfu' mengakui kalau di wilayahnya saja hampir di semua desa mendirikan posko untuk warga yang mengungsi akibat gempa yang terjadi di Lotim.

Seperti di eks pasar Pringgebaya,Mapolsek, Kantor PLN, Masjid, Lapangan Pohgading, sekolah maupun di persawahan yang tentunya mereka bisa nyaman kalau terjadi gempa susulan.

" Memang kita tidak bisa pungkiri kalau banyak tenda didirikan para korban gempa," ujarnya.(cand)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.