Dengar Kabar Gempa, Pelajar Asal Sulawesi yang Mondok di Lombok Gelisah

LOMBOK UTARA,LINTASNTB. Beredarnya video peristiwa gempa yang di ikuti  Tsunami yang terjadi di wilayah Donggala dan Palu Sulawesi Tengah ( Jum’at, 28 September 2018 ) membuat para pelajar asal daerah tersebut menjadi gelisah tak menentu. Ali Wijaksono pelajar kelas 1 MA asal Dusun Satu Desa Tambarobone Kec. Bungku Utara Kab. Morowali Prop. Sulawesi Tengah yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren ABul Barokat NW Desa Bunkate Kec. Jonggat Kab. Lombok Tengah merasa sangat gelisah dan sangat cemas dengan keadaan orang tuanya disana setelah mendengar cerita dan berita bahwa di sulawesi telah terjadi gempa besar dan tsunami, melalui gurunya Mustiadi Sutrisna meminta tolong untuk menghubungi orang tuanya disana, namun tidak bisa nyambung dan kondisi ini semakin membuat dirinya agak was – was, apalagi ada video yang air lautnya naik kedarat yang merusak bangunan dan masjid serta banyak foto  bangunan yang roboh.

Di Pondok Pesantren Abul Barokat NW Bunkate sendiri tercatat ada 4 ( empat ) pelajar yang berasal dari Sulawesi Tengah yaitu Azizur Jabbar asal Dusun Dua Desa Batu Rube Kec. Bungku Utara Kab. Morowali Sulawesi Tengah

, Afrizal Saputra Desa Sliti Kec. Bungku Utara Kab. Morowali Sulawesi Tengah  dan Khairudin  Dusun Satu Desa Tambarobone Kec. Bungku Utara Kab. Morowali Sulawesi Tengah

yang masing – masing masih duduk di bangku SMP.

Menurut keterangan dari Khairudin sebelum terjadi tsunami pernah ngomong dengan ibunya melalui telpon.

“ Pada hari jum’at sekitar pukul.09.00, saya ditelpon sama ibu di kampung tapi belum terjadi tsunami waktu itu. Tetapi, tadi saya coba hubungi, no ibu saya ndak bisa nyambung, aku jadi gelisah “ kata khairudin.

Begitu juga dengan Azizur Jabbar yang tiba – tiba masuk ke ruang guru dan minta tolong sama gurunya.

“ Pak, coba lihat gempa dan tsunami di Sulawesi itu, dekat ndak sama rumah saya “ kata Azizur

Pada kesempatan itu mereka berempat sempat meminta tolong sama guru yang mengajar disana untuk mencari tau kondisi di Sulawesi Tengah melalui internet. Kemudian pak gurunya membuka google Maps dan melihat lokasi rumah ke empat pelajar tersebut, ternyata lokasi rumah tempat tinggalnya sangat jauh dari lokasi kejadian, sehingga ke empat pelajar tersebut bisa sedikit tenang dan juga gurunya memberikan ketenangan kepada keempat pelajar tersebut bahwa lokasi rumahnya aman dari tsunami. ( Msj )

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.