Peserta KB Aktif Terendah Dusun Empol Utara menjadi Kampung KB

Peresmian dsun empol utara sebagai kampung KB
LOMBOK BARAT,LINTASNTB. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,  Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) mencanangkan Dusun Empol Timur  yang berada di Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong  sebagai Kampung KB, Senin  (08/10).

Pencanangannya   secara simbolis ditandai dengan Pembukaan tirai oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Lobar dampingi Kadis  DPPKBP3A, Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Camat Sekotong dan Kades Cendi Manik.

Dipilihnya Dusun Empol Utara sebagai Kampung KB sebagai mana di utarakan Kades Cendi Manik Marne, karena Dusun Empol Utara merupakan dusun terendah  yang memiliki cakupan peserta KB Aktif dan hal ini juga merujuk pada kriteria pemilihan wilayah Kampung KB. 
"Kriteria wilayah pembentukan Kampung KB sudah sesuai, mengingat Dusun Empol Timur  masuk kategori Kumuh meskipun dekat dengan kota kecamatan, 65 persen  (118 dari 182) kepala keluarga termasuk dalam kategori Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Set l (KS I), tingkat pendidikan sebagian besar tidak sekolah dan tidak tamat SD  (33,97 persen), cakupan MKPJ rendah dan Unmet Need masih tinggi. 

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)  Prov NTB melalui perwakilannya yang hadir Samsul A menjelaskan pembentukan Kampung KB adalah untuk memperkuat Nawa Cita  dengan menyisir daerah pinggiran. Tidak hanya itu kebradaaanya memperkuat aspek lainnya.

“Kampung KB diharapkan mampu memberikan kontribusi yang maksimal dalam melaksanakan pengendalian penduduk yang dapat berpengaruh terhadap pembangunan dan mengurangi laju pertumbuhan penduduk di Lombok Barat,” kata Samsul. 

Menurutnya, Kampung KB sangat diperlukan karena sangat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga pra sejahtera untuk menuju lebih baik.

Lebih jauh ia mengatakan program Kampung KB saat ini berbasis Bottom di mana masyarakat di ikut sertakan untuk terlibat.

Harapan muncul dari peserta KB Maelani, ia berharap dengan dijadikannya kampungnya sebagai Kampung KB  maka pelayanan Posyandu bisa berjalan sehingga ia tidak lagi memeriksakan kesehatan di kampung sebelah.(cand)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.