FKKTKS Ancam Kepung Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Tarunawan
Sumbawa - Adanya ancaman dari Koordinator Forum Kerukunan Kelompok Tani Kecamatan Sumbawa (FKKTKS) Mara Irwan mendapat tanggapan langsung dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Tarunawan. Menurut Tarunawan dirinya tidak pernah berjanji hanya berusaha untuk membantu dan mengakomodir apa yang menjadi keluhan teman - teman kelompok tani.

"Jadi begini hal tersebut sudah kita usulkan kembali ke pusat. Sebenarnya ada kesalahan di kelompok tani. Kenapa membuat surat penolakan bantuan jagung. Nah secara tidak langsung bantuan tersebut ditolak makanya kita alihkan kepada kelompok yang membutuhkannya," ungkapnya kepada awak media (28/11), kemarin.

Menurut Tarunawan mengenai hal tersebut dirinya sudah memberi tahukan kepada perwakilan kelompok tani yakni pak Djaya Muis (ketua KTNA Sumbawa red). 

"Saya sudah sampaikan hal tersebut ke ketua KTNA pak Djaya Muis. Bersabar dan tunggu saja karena sudah kita usulkan ke pusat,"tegasnya. 

Tarunawan mengatakan jika ada permasalahan serupa mari kita musyawarah mufakat. Karena dengan jalan musyawarah insya allah pasti akan melahirkan keputusan yang hebat," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya puluhan kelompok tani yang tersebar di empat kelurahan di Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa,  NTB yang tergabung di Forum Kerukunan Kelompok Tani Kecamatan Sumbawa (FKKTKS), pada Kamis (29/11) mendatang berencana akan mendatangi Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, kedatangan mereka menuntut agar segera merealisasi bantuan bibit jagung kepada masing-masing kelompok tani lantaran musim tanam hanya menghitung hari saja.

Kordinator FKKTKS Mara Irwan yang dikonfirmasi Selasa (27/11) menjelaskan rencana kedatangan FKKTKS yang beranggotakan 35 kelompok tani yang tersebar di empat kelurahan yakni kelurahan seketeng, brang biji, Uma sima dan kelurahan pekat dalam rangka meminta jawaban pihak dinas, terkait permasalahan yang kini sedang dihadapi oleh masing-masing kelompok tani yakni, masalah realisasi bibit jagung yang dianggap belum ada titik terang.

“Ada sekitar delapan ratusan anggota kelompok tani yang rencananya akan menduduki Dinas pertanian, terus terang mereka resah karna hingga saat ini belum mendapatkan bantuan bibit jagung, sementara sebelumnya masing-masing kelompok sudah mengajukan profosal permintaan bibit jagung serta pupuk dan bantuan lainnya, bahkan petugas yang ada dilapangan dari dinas meminta dana kepada masing-masing kelompok dengan alasan dana untuk administrasi meskipun itu kecil, namun hingga saat ini hal itu belum terealisasi”.

Lanjutnya, bukan itu saja, sejumlah ketua kelompok tani sebelumnya bahkan sudah mendatangi pihak dinas, dan waktu itu diterima langsung oleh Kadispertan sumbawa untuk membahas permasalahan yang sedang dihadapi oleh petani saat ini, mulai dari masalah belum adanya bibit, pupuk dan bantuan lainnya, sehingga waktu itu, Kadispertan berjanji dalam waktu dekat akan membahas dan mencari sebuah solusi, namun yang terjadi hingga saat ini janji itu belum ada kabarnya.” 

“ Pak Kadis pada awal November kemarin janji akan segera memberi jawaban terkait apa yang menjadi masukan kami, namun hingga kini memasuki penghujung bulan november hal itu semakin tidak ada informasinya, wajar jika kami sebagai petani resah, karna lagi beberapa hari musim tanam sudah dimulai, sementara bibit yang kami harapkan tidak kunjung ada kabar”, ungkapnya.

Dengan demikian, jika apa yang menjadi janji pihak dinas tidak segera terealisasikan maka dampaknya akan terjadi kerugian bagi petani, “ pertama, kami sudah rugi waktu akibat menunggu realisasi, juga kami ditarik dana sebanyak seratus ribu perkelompok dengan alasan biaya administrasi pembuatan rekening dan biaya matre oleh petugas dari dinas untuk keperluan pembuatan pengajuan bantuan pada bulan oktober lalu, namun apa yang kami harapkan tidak juga terealisasi hingga kini”.

Dengan demikian, wajar saja jika kami sebagai rakyat atau petani yang merasa resah, mendatangi pemerintah untuk mempertanyakan jawaban atas keresahan kami, “mudah-mudahan pemerinth melalui dinas terkait dapat memberikan jawaban atas masalaha ini, dan jika tidak ada jawaban juga, maka kami akan mendatangi langsung pak bupati dan memberitahukan masalah ini, jika memungkinkan juga kita mengelar hearing dengan pihak DPRD Sumbawa”.

(MAN)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.