Sosialisasi Pemilu Sepi, Ketua DPP RSI: Kenapa Tidak Berdayakan Medsos Atau Media Online?

Suasana sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang sepi sama pengunjung
Mataram- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram melakukan sosialisasi Pemilu 2019 dengan menghadirkan Group Band Musik Amtenar yang diselenggarakan di Lapangan Umum Mataram atau yang dikenal dengan Lapangan Sangkareang yang berada di samping Kiri kantor Wali Kota Mataram, Jumat (01/03) sore minim pengunjung.

Sosialisasi Pemilu yang bertemakan ‘Konser Musik Pemilu Berdaulat Negara Kuat’ tersebut diakui sebagian warga yang berada di lokasi kegiatan tersebut bukan untuk menonton acara sosialisasi melainkan untuk berolahraga, dia pun kaget melihat acara tersebut karena ketidak-tahuannya.

“Saya kira, itu hanya kegiatan konser musik biasa mas,” ujar salah seorang warga Mataram di lokasi acara, Adi Humaidi, Jumat (01/03).

Ia membeberkan, dirinya dan warga yang yang lain belum memahami dengan baik soal pemilu 2019 yang diselenggarakan 17 April esok.

“Setahu saya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui soal kapan waktu dan tanggal diselenggarakannya pemilu Serentak 2019 ini,” ujarnya.

Di tempat berbeda, Amre, Ketua DPP NTB Rumah SandiUno Indonesia menyayangkan Sosialisasi yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

"Heran aja sama KPU, kok bisa sosialisasi seperti itu sepi dari peminat. Padahal masih banyak yang bingung cara memilih yang benar. Padahal gampang sekali, tinggal memberdayakan medsos atau media-media online untuk menginformasikan kegiatan itu kepada masyarakat. Pasti akan rame",pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Caleg DPRD Lombok Tengah, Suparman, mengkritisi soal efektivitas tim Media sosial (medsos) dari KPU setempat yang bertugas mensosialisasikan Pileg dan Pilpres kali ini. Padahal, mayoritas masyarakat di sejumlah pelosok daerah NTB sudah memiliki akun-akun medsos.

Ia meminta, agar KPU gencar melakukan sosialisasi Pemilu 2019 ke seluruh lapisan masyarakat. Bila sosialisasi pemilu 2019 tidak maksimal, dikhawatirkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pilkada minim akan mengakibatkan banyaknya masyarakat untuk tidak memilih atau golput.

“Setiap malam hampir seluruh caleg turun mensolisasikan pemilu, tapi anehnya tim relawan medsos KPU tidak turun membantu efektifitas kegiatan sosialisasi pemilu saat ini,” tegas Suparman.



(Tamhid)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.