Habis Tarawih, Bupati Dan Mahasiswa Diskusi Perkembangan KSB

MATARAM - Bersama Mahasiswa dan pelajar KSB di Mataram, Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M berdiskusi membahas Bumi Pariri Lema Bariri.Diskusi dilaksanakan usai Bupati dan para mahasiswa-pelajar melaksanakan sholat tarawih Musholla Asrama Mahasiswa KSB di Gang Purbalingga Nomor 4, Jalan Sriwijaya, Selasa malam (21/05). Hadir dalam acara tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, Kepala Badan Pengelola Aset Daerah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda, Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, KSB yang ada di Mataram.

Pemenuhan hak-hak dasar masyarakat adalah topik pertama yang dilontarkan Bupati. Dikatakan Bupati, bersama Wakil Bupati seluruh hak dasar masyarakat, mulai dari sandang, pangan dan papan adalah komitmen yang harus diwujudkan secara adil. Untuk mewujudkannya, kerja gotong royong semua pihaklah yang menjadi tumpuannya. Termasuk soal bidang lainnya, seperti infrastruktur, kesehatan, lingkungan hidup hingga pendidikan. Untuk pendidikan tidak boleh ada anak KSB yang tidak bisa kuliah. Untuk itu, beasiswa pun disediakan agar generasi penerus KSB bisa berkuliah.

Bupati juga menyampaikan rencana pembangunan industri smelter PT. AMNT dan industri turunannya di Kecamatan Maluk. Dimana dari 850 Ha yang dibutuhkan untuk industri smelter, sudah dibebaskan lahan seluas 400 Ha. Bupati pun mengajak Mahasiswa untuk mengambil kesempatan dari industri peleburan dan pemurnian hasil tambang yang direncanakan beroperasi tahun 2022 tersebut. Kehadiran industri tersebut nantinya akan mengungkit geliat ekonomi dan membangkitkan sektor lainnya, seperti pariwisata.

‘’Mahasiswa harus fokus kuliah, jangan berharap mendapatkan sesuatu tanpa usaha. Jangan asal kritis, harus paham ilmunya, harus bisa membedakan kewenangan Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pusat,” imbuh Bupati.

Diskusi yang dimoderatori oleh Asisten I Setda KSB, Hirawansyah Atta, S.H., M.H ini diikuti oleh mahasiswa dengan antusias. Salah satu mahasiswa asal Kecamatan Brang Ene, Indrajaya menyampaikan masalah beasiswa tambang yang hilang. Dimana saat PT. Newmont beroperasi, pemuda KSB mendapatkan beasiswa.

Ia pun mengharapkan Pemerintah Daerah melobi PT. AMNT agar program tersebut diadakan. Indra juga menyinggung soal pencemaran lingkungan akibat pengangkutan batubara di pelabuhan Lalar yang menyebabkan pencemaran.

Menanggapi diskusi para mahasiswa, Bupati menyampaikan bahwa pada dasarnya urusan pemerintahan yang menyangkut Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, namun demikian Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat tetap memberikan perhatian kepada para mahasiswa dengan tetap memberikan beasiswa terhadap mahasiswa yang berasal dari KSB.

Terkait pencemaran lingkungan yang disuarakan mahasiswa di Labuhan lalar, bupati berharap mahasiswa mengerti bahwa setiap pembangunan selalu menimbulkan dampak, oleh karena itu Pemerintah Daerah selalu berusaha untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Di labuhan lalar dan kertasari tetap ada pengecekan tingkat pencemaran oleh kementerian kesehatan dan sudah dilaporkan bahwa pencemaran di daerah tersebut masih dibawah ambang batas artinya masih sangat aman bagi manusia.

Bupati juga menghimbau agar mahasiswa juga membantu Pemerintah Daerah menyuarakan bahaya penggunaan mercury dan penambangan ilegal di KSB, karena penggunaan mercury sangat berbahaya bagi kesehatan. (Ibrahim/humas)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.