Dandim 1628/SB Eddy Oswaronto ST Saat Memimpin Rapat |
Sumbawa Barat - Bertempat di Makodim 1628/SB jalan Labuhan Balat nomor 03 Kecamatan Taliwang KSB telah berlangsung kegiatan rapat koordinasi dan evaluasi proses percepatan rehab rekon di wilayah KSB.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Dandim 1628/SB Letkol Czi Eddy Oswaronto ST, Waka Polres Kompol Teuku Ardiansyah SH, Kalak BPBD KSB Ir H. Lalu Muhamad Ashar MM, Kasdim 1628/SB Mayor Inf Achmad Nurodin Hidayat S.Sos, Kadis Koperindag Ir. Amin Sudiono, M.M, Kepala BRI KSB Karisma bayu hadi, Para Danramil jajaran Kodim 1628/SB.
Pasi Ter Kodim 1628/SB Kapten Inf M. Baidawi, KBO Binmas IPDA Nurlana, Sekdis PU, Pinca BRI KSB Awaludin, Perwakilan LHK, Para fasilitator, TNI, Polri dan ASN pendamping dan Para Pokmas lebih kurang 100 orang.
Dandim 1628/SB Letkol Eddy Oswaronto ST dalam sambutannya mengatakan pertemuan ini akan membahas dan mengevaluasi kegiatan rehab rekon yang sudah berjalan selama 1 tahun lebih. Penanganan rehap rekon di KSB yang paling tercepat dan itu adalah kerja sama atau kerja keras kita semua.
Penanganan rehab rekon di NTB adalah sebagai ciri khas untuk membentuk pokmas yang di wadahi oleh PDPGR. Konsep rehap rekon di NTB ini adalah sebagai contoh di provisi yang lain karena di NTB khususnya di KSB ini paling tercepat.
"Kita di dukung dana sebesar 40 M, yang akan mendukung dan menyelesaikan SK 6.7 dan 8," jelas Dandim, Rabu (30/10).
Dia berharap kepada seluruhnya untuk memaksimalkannya. Ia ingin mengetahui bahwa kondisi rumah sudah 100% dan dana belum 100% maka apa yang menjadi kendala bisa disampaikan saat kesempatan ini. tim Fasilitator sampaikan apa yang menjadi kendala.
Lebih lanjut, Dia mengatakan pada kesempatan ini kita pecahkan permasalahan atau kendala yang ada di lapangan. Kami bersama pihak kepolisian selalu memantau dan melihat perkembangan rehab rekon di lapangan. Dia minta LPJ ini harus segera diselesaikan.
Ia juga meminta, terkait material meminta Kadis Diskoperindagkop supaya memantau harga meterial bangunan supaya tidak menyimpang dari harga standar yang ada.
Kalak BPBD Ir. H. Lalu muhamad Azhar MM meminta kepada pihak BRI agar kerja sama untuk membantu pencairan dana Pokmas.
Ia menuturkan, sudah memerintahkan Fasilitator untuk menemui Pokmas khusus RB supaya segera mencairkannya. Kami bersama fasilitator selalu berkoordinasi supaya rehab rekon di percepat.
Dia berharap uang 40 M ini jangan asal lewat, karna sebelum tanggal 25 Desember 2019 supaya dicairkan semuanya. Kami salalu menekan kepada fasilitator untuk selalu berkoordinasi bersama pokmas.
Dia meminta kepada pihak BRI segera di cairkan, karena tinggal pihak BRI yang membuat kendala rehab rekon terhambat.
Waka Polres KSB Kompol Teuku Ardiansyah SH dalam sambutannya minta kepada pihak BRI menanggapi apa yang di sampaikan oleh Kalak BPBD. Karna di KSB merupakan contoh oleh Provinsi lain bahwa kita adalah rehab rekon yang tercepat.
Ia berpesan khusus yang memegang anggaran jangan sampai di wilayah kita ada yang menyalah gunakan anggaran tersebut. Apabila ada yang melakukan penyalahgunakan anggaran, kami pihak kepolisian akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Di menuturkan, apabila ada permasalahan tolong disampaikan kepada pihaknya supaya bisa mengambil langkah dan kami akan menindak lanjutinya.
Ketua pengarah Fasilitato NTB. Hadi Santoso SP MM mengungkapkan sudah sepakat bahwa KSB adalah yang tercepat tapi kami turun kesini untuk melakukan supervisi, ada yang dilupakan terkait administrasinya.
"Sebagus apapun kita kerjakan dilapangan tetapi administrasinya tidak sesuai maka kegiatan tersebut tidak bagus. Kami miminta kepada kita semua supaya dengan batas waktu segera di cairkan dan apabila dana tersebut tidak segera di cairkan maka kita semua akan terjerat hukum," ungkapnya.
Tugas kedepan kita, ada beberapa yang harus segera di selesaikan yaitu, RB harus tuntas secepatnya, Validasi data harus clear supaya sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan, Masa transisi dan dana akan turun pada saat transisi, dana harus segera masuk ke Pokmas.
Pinca BRI KSB Awaludin mengatakan, terkait masalah yang terkandala dalam hal pencairan, pihaknya minta maaf karena kami sudah melakukan semaksimal mungkin tetapi hasilnya tidak maksimal.
Pihaknya memohon pengertian dan kami akan melaksanakan tugas, tugas kami sudah maksimal dan itulah hasilnya belum maksimal.
Kadis Diskoperindag Ir. Amin Sudiono, M.M menuturkan, terkait harga bahan bangunan kami selalu memonitoring di tiap tiap toko bangunan dan benar adanya ada kenaikan harga Semen dengan harga 68 sampai 75 ribu.
Pihaknya akan melaporkan terkait adanya kenaikan harga semen tersebut. kami akan melaporkan juga supaya semen di dukung sepenuhnya.
Perwakilan LHK mengatakan terkait masalah penggunaan kayu, belum adanya pengetesan kelas kayu untuk rehab rekon. Apabila kami di butuhkan kami akan hadir untuk mengetes kelas kayu rehab rekon. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.