Program STBM Butuh Sinergisme dengan Semua Pihak

MATARAM – Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) memerlukan keterlibatan dari seluruh unsur masyarakat, seperti peran perempuan dan kaum disabilitas dalam melaksanakan STBM yang terintegrasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, M.Sc saat membuka dan menjadi keynote speaker pada workshop Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), di Hotel Lombok Garden, Rabu (16/10).

Hj. Niken menyambut dengan gembira dan mengapresiasi kegiatan ini, karena menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga. Ia berharap dengan dukungan semua pihak bisa saling bahu membahu mencerdaskan masyarakat untuk mengubah perilaku masyarakat dan mendapatkan hasil yang baik.

"Saya harap kegiatan ini tidak berakhir sampai di sini saja, mari kita lanjutkan dengan kegiatan-kegiatan bersama dan berkontribusi aktif dalam melakukan kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat," tutup Hj. Niken.

Sementara,  Perwakilan Yayasan Plan Indonesia, Heri Ferdinan menjelaskan workshop tersebut dilaksanakan untuk mencari solusi agar akses sanitasi di NTB terjadi peningkatan. Hal tersebut juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek kesetaraan gender. Ia mengatakan masalah sanitasi bukan hanya tugas dari pemerintah, namun juga tugas dari masyarakat NTB.

"Oleh karena itu, masalah sanitasi ini harus ditangani oleh kita semua. Bermitra lintas sektor antar pemerintah dengan non pemerintah. Sehingga kita bersama-sama menuntaskan sanitasi di NTB secara khusus," jelas Heri.

Heri berharap tahun depan, Provinsi NTB mendapatkan penghargaan dengan kerjasama-kerjasama dengan berbagai pihak. "Mudah-mudahan apa yang kita dapatkan di acara workshop kali ini bisa mendapatkan manfaat bagi kita semua, target yang ingin dicapai tahun depan bisa terlaksana dengan baik," tutupnya.
LNG02

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.