Kinerja APBD Terbaik, Bupati Sumbawa Barat Terima Dua Penghargaan


Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM Saat Menerima Penghargaan
Sumbawa Barat - Pasca perayaan hari lahir ke-16 pada 20 November lalu, Kabupaten Sumbawa Barat dihadiahi banyak penghargaan, terbaru adalah menjadi pemenang sebagai Kabupaten Terbaik dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019.


Anugerah penghargaan dilaksanakan oleh Katadata Insight Center (KIC) di Ballroom Djakarta Theater di Jakarta, Kamis malam (28/11). Dua penghargaan yang diserahkan oleh Wakil Menteri Keuangan RI dan diterima langsung oleh Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M adalah pertama, penghargaan sebagai Kabupaten/Kota Terbaik di Indonesia kategori Indeks Kelola (Kinerja dan Efektifitas Pengelolaan) APBD di Bidang Kesehatan. Kedua, penghargaan sebagai Kabupaten/Kota Terbaik kategori Indeks Kelola (Kinerja dan Efektifitas Pengelolaan) APBD di Bidang Kesejahteraan.

Penghargaan pertama diterima karena kinerja dan pengelolaan APBD oleh Pemerintah KSB sangat efektif dalam mewujudkan hak-hak dasar masyarakat di bidang kesehatan. Berbagai program kesehatan sangat pro rakyat, seperti ditanggungnya iuran BPJS bagi seluruh atau 100 persen warga kurang mampu dengan kegiatan Kartu Pariri Sehat terintegritas BPJS/KIS dan berbagai program lainnya, alhasil konsen Pemda untuk kesehatan masyarakat membawa KSB memiliki Indeks Pembangunan Kesehatan (IPMK) terbaik ke enam secara nasional dan menjadi terbaik pertama di lingkup Provinsi NTB.

Dalam bidang kesejahteraan, kinerja dan efektifitas pengelolaan APBD KSB telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penghargaan kategori kedua tersebut merupakan hasil dari implementasi visi daerah, yakni Terwujudnya Hak-Hak Dasar Masyarakat KSB yang Sejahtera dan Berkeadilan Berlandaskan Gotong Royong.

Sejak menjabat 2016, dengan menggulirkan Program Daerah Pemberdayaan Gorong Royong, Bupati dan Wakil Bupati fokus berkhidmat memenuhi hak-hak dasar masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan melalui berbagai kegiatan, yakni pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui Kartu Bariri, mulai dari Bariri Kartu Tani, Bariri Ternak, Bariri UMKM dan Kartu Bariri Nelayan. Kemudian perhatian terhadap warga lansia dan disabilitas melalui Kegiatan Kartu Pariri Lansia dan Disabilitas.

Kegiatan pembangunan dan rehab rumah tidak layak huni, pemberian dana sosial berkelanjutan bagi warga miskin dan kegiatan peningkatan kesejahteraan lainnya. Hasilnya pada 2017 terjadi penurunan angka kemiskinan sebanyak 1,97 persen dan menjadi salah satu Kabupaten di Indonesia dengan penurunan angka kemiskinan paling progresif. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.