Pramusada, Inovasi Baru Wujudkan Pelayanan Efektif di Puskesmas Teratak



LINTAS NTB, Lombok Tengah - Dalam rangka mewujudkan pelayanan yang efektif. Belum lama ini, Puskesmas Teratak Batukliang Utara mencoba untuk melakukan inovasi baru yang di sebut dengan Pramusada.


"Kata Pramu adalah orang yang memberikan pelayanan dan Husada itu adalah Sada. Kalau dipadukan menjadi Pramusada. Artinya bahwa Pramusada ini adalah orang yang memberikan pelayanan pertama di depan yang menyambut siapa saja yang datang ke Puskesmas baik sehat maupun sakit," kata Kepala Puskesmas Teratak, Batukliang Utara, Loteng, H. Ahmad Safwan, saat ditemui pada Kamis kemarin (16/06/2022)


Diakuinya, berangkat dari konsep yang belum jelas terkait dengan Pramusada namun kami mencoba memulainya dari beberapa pekan lalu. 


"Begitu datang orang. Pertama, sebelum mereka bertanya Pramusada sudah menyambutnya dengan baik dan bertanya duluan tentang apa yang akan dikonsultasikan. Kedua, respon time yang kita berikan harus cepat dan tanggap. Sebelum ada Pramusada biasanya mereka diresponnya lamban setelah adanya Pramusada ini langsung dijemput, diantarkan dan bila perlu nanti kartu antrinya tersebut biar Pramusada yang akan ambilkan dan bawakan langsung ke Loket sampai dengan kepada perawatan," tandasnya.


Lanjutnya, kemarin awalnya yang menjadi Pramusada, kita melibatkan semua dari clining servis sampai Kepala Puskesmas. Setelah kita mencoba laksanakan lalu kita evaluasi apa kekurangan dan kelebihannya.


"Ternyata kekurangannya kalau Kepala Puskesmas dijadikan Pramusada, ada tamu harus meninggalkan tugas yang itu, jadi tidak bisa. Bendahara dan ada beberapa dari lainnya juga tidak kita libatkan sehingga yang tercatat mengikuti pelatihan kemarin di situ sekitar 42 orang yang kita libatkan menjadi Pramusada secara bergiliran disamping ada tugas wajib yang mereka kerjakan. Pada saat piket, dia harus dulu datang dari yang lainnya, pakaiannya rapi dan memakai baju adat," paparnya.


Dituturkannya, saya masuk di Januari 2022 di Puskemas ini, sebulan setelah saya di sini kita mencoba memulainya untuk Pramusada. Ketika ada Dokter kami, Dokter Tiwi kemari pra jabatannya, dia naikkan Pramusada ini sebagai tugas akhirnya menjadi ASN.


"Kalau yang kemarin itu kan CPNS, pra jabatannya dilaksar itu dinaikkan sebagai sebagai matarinya dan itu di sambut baik karena Pramusada ini belum ada di Lombok Tengah," ujarnya.


Menurutnya, selaku mentor yang juga sekaligus sebagai Kepala Puskesmasnya mendukung penuh Pramusada ini, sehingga Dokter Tiwi membuat konsepnya, mulai dari dasar hukumnya, latar belakangnya, dan yang bertugas di satu bukan hanya Perawat dan Dokter tapi juga ada umum yang kita berikan pelatihan sekaligus pemberdayakan langsung untuk menscerening visual.

 

"Artinya, kita menseleksi atau menscrening setiap orang yang datang sehingga nanti kita akan berikan pita-pita yang kita akan kalungkan sebagai tanda bahwa pasien tersebut mengalami gejala dan penyakit sesuai dengan ketentuan warna dari masing-masing pita tersebut," urainya. 


"Misalnya, ada pasien gawat kita kasih pita kalung gawat, demam kita kasih pita kalung demam dan seterusnya," sambungnya.


Ia mengungkapkan, setelah adanya Pramusada ini, pelayanan di Puskesmas Teratak mulai ada perubahan yang cukup segnifikan. "Dan itulah yang dirasakan betul oleh masyarakat dan itu sering disampaikannya di setiap di mana saja saya ketemu dengan masyarakat di sini," pungkasnya.

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.