Kenaikan Harga BBM, Disprindag Loteng Klaim Harga Bapok Masih Segnifikan



Lintas NTB, Lombok Tengah - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang berdampak langsung terhadap semua sektor tak terkecuali di harga bahan pokok (Bapok) di Kabupaten Lombok Tengah.


Kepala Bidang Perdagangan Disprindag Loteng, RR. Sri Mulyaningsih kepada awak media, di ruang kerjanya  Senin, (12/09/2022) mengklaim imbas kenaikan harga BBM terhadap harga Bapok masih cukup segnifikan. hanya beberapa bahan pokok saja yang sedikit mengalami kenaikan. Hanya beberapa kebutuhan pokok saja yang mengalami sedikit kenaikan.


"Yang naik masih ayam kemudian telur sama cabe. Jadi, kalau harga telur dari harga Rp.45.000 sekarang menjadi Rp.60.000 untuk yang besar perterai, kalau untuk cabe dari harga Rp.20.000 naik sekarang menjadi Rp.40.000 kemudian untuk ayam naik sedikit dari Rp.30.000 setiap minggunya naik Rp.2.000 dan sekarang masih di Rp.40.000 an untuk minggu ini, perkilonyanya," katanya.


Diakuinya, kalau kebutuhan pokok yang lainnya seperti minyak goreng sudah mulai turun. "Dari harga Rp.25.000 perliter sekarang Rp. 15.000. Dan untuk harga kebutuhan pokok yang lainnya masih stabil," ungkapnya.


Yang menyulitkan, kata dia, pedagang saat ini, kebetulan kami diserbu-serbu oleh pengecer bensin. 


"Menurut mereka disuruh oleh Pom bensin untuk meminta rekomendasi agar mereka diberikan izin untuk izin menjadi pengecer tapi kami sudah koordinasikan dengan Provinsi dan Dinas Perdagangan di beberapa Kabupaten Kota mengatakan, bahwa dalam undang-undang permigasan itu, bahwa lini terendah untuk penjualan minyak adalah di SPBU," tandasnya.


Karena lini terendah untuk penjualan BBM itu, kata dia, tetap ada SPBU kami tidak menerbitkan izin itu. "Jadi, mereka berkoordinasi sendiri dengan Pom bensin tapi untuk teman-teman nelayan yang membutuhkan solar dalam partai besar itu rekomendasinya diterbitkan di Dinas Perikanan. Kalau teman-teman haeler, traktor itu izin rekomendasinya dari Dinas Pertanian. Jadi kami tidak boleh menerbitkan rekomendasi itu karena menyalahi undang-undang migas itu kecuali mereka itu punya NIB, SIUP, TDP dan izin-izin yang lainnya yang membelikan legalitas mereka untuk membeli bensin dalam partai besar. 


Kami juga, lanjutnya, belum ada sosialisasi untuk pedagang Kios atau Warung yang menjual bensin eceran tapi kami hanya memberikan himbauan bagi yang datang saja. "Yang sudah datang ke sini itu sekitar 25 sampai 30 an dan sudah kami sudah jelaskan begitu," tuturnya


Terkait dengan kenaikan harga BBM ini, kata dia, harapan kami sama dengan masyarakat yang lainnya. "Yaitu turunkan harga BBM karena akan berdampak kepada seluruh aspek ekonomi baik itu masyarakat kecil, pedagang maupun produsen. Jadi sekali lagi harapan kami agar diturunkan harga BBM ini," pintanya


Kalau kami, khusus di Disprindag, pintanya, kedepannya dana implasi ini kami gunakan untuk pasar murah yang menyasar masyarakat miskin di 12 Kecamatan. 


"Mengenai mekanismenya kemudian tata cara SOP nya, ini sedang kami buat. Jadi, mungkin prosesnya masih panjang, kira-kira 1 bulan kedepan lah kami realisasikan kegiatan pasar murah ini," ujarnya.


Jadi, kami juga ungkapnya, setiap hari melakukan pemotongan harga pada beberapa bahan pokok yang ada di pasar. "Di pasar besar yaitu di pasar Renteng dan Jelojok. Jadi, setiap hari kami memberi laporan untuk kenaikan harga itu ke Pusat. Jadi ada aplikasi untuk teman-teman di pasar itu untuk mengirimkan laporan tambahan tapi kami mereles laporan harian yang kami bukukan dalam satu laporan perhari Kamis. Kalau kami di Dinas itu mengeluarkan untuk teman-teman Wartawan, untuk kepentingan IPDN atau teman-teman Pariwisata yang kaitannya dengan penyusunan standar makanan, praja dan lain sebagainya," tutupnya.


Kadis Perdagangan Loteng, H. Suhartono mengatakan, kita di Disprindag ini, kalau masalah bahan pokok itu, kalau ada saja diantara bahan pokok itu yang ada produk hasil  daripada pabrikan. "Itukan bukan kebijakan dari kita, kebijakan itu banyak dari Pusat," ujarnya


Ia menambahkan, Betul tadi dibicarakan, minyak goreng, terus telur mahal karena pakan itu bahan pabrikan, pakan itu butuh bahan mentah. Bahan mentahnya naik akibat perang mungkin di Ukraina sana karena tepungnya yang jatuh harganya mahal dan itulah yang terjadi.


"Makanya kita cuma bisa mendata, setelah mendata kita mencoba komunikasikan dengan atasan kita di Dinas Perdagangan Provinsi terus kita ke Pusat mengirim data keluhan," ujarnya.


Lanjutnya, terakhir saya kemarin karena kita sudah ada tim di Dinas Perindag kita turun memang teriakan-teriakan ada tapi teriakan-terikan yang mengarah kepada suatu yang sifatnya wah itu tidak ada karena memang sudah terbiasa.


"Naikkan, iya tentu dinaikkan juga kepada konsumen, kan begitu tapi yang menjadi masalah sekarang bagaimana mengatur ini barang stok yang lama jangan sampai dijual menjadi harga yang terbaru," imbuhnya.


"Alhamdulillah, kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Ketapang, Dinas Pertanian bagian ekonomi dan ada kami punya rumpun ekonomi dibeberapa Dinas yang ada di Kabupaten Lombok Tengah termasuk ada juga di luar instansi. Ada BI, Bulog dan tadi saya lihat juga ada beberapa kan ada di situ dikeluarkan dana-dana CSR nya yang BUMN, BUMD, mungkin di sinilah tempatnya kita bisa berkolaborasi, bekerjasama untuk menuntaskan semuanya," pungkasnya.

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.