Lulus Sekolah Penggerak, SMAN 1 Prateng Sudah Mulai Terapkan Kurikulum Merdeka


Lintas NTB, Lombok Tengah-Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Praya Tengah (Prateng) menjadi salah satu sekolah yang dinyatakan lulus menjadi salah satu sekolah penggerak di Kabupaten Lombok Tengah belum lama ini.


"Walaupun kurikulum merdeka belajarnya, efektifnya, mulai pada 2023 mendatang namun kita sudah mulai menerapkan kurikulum merdeka," kata Kepala Sekolah (SMAN) 1 (Prateng), Drs. H. Amrullah, MM., saat ditemui Lintasntb.com di ruang kerjanya pada Senin, 12 September 2022.


Selaku sekolahnya yang dipercayakan dapat dan lulus menjadi sekolah penggerak, kata dia, sudah melaksanakan beberapa kegiatan, terutama itu Bimtek khusus untuk semua teman-teman guru yang difasilitasi oleh sekolah dan narasumbernya dari Provinsi. "Dari koordinator pengawas, pengawas bina, jadi kita undang di sini untuk melaksanakan kegiatan itu selama 2 hari supaya teman-teman guru itu tahu, apa itu kurikulum merdeka," terangnya.


Ia mengungkapkan, kita juga sudah membuat 1 hari Bimtek untuk membuat modul belajar. "Dulu namanya RPP sekarang namanya modul belajar kita sudah Bimtek khusus untuk kelas 10, tapi untuk kelas 11 dan 12 masih melaksanakan kurikulum 2013 (Kurtilas) itu sudah kita lakukan," ujarnya.


Di kurikulum merdeka itu juga, ada projek yang harus dilakukan oleh siswa atau guru. Dalam mengajar itu harus ada projeknya, karena 2 jam itu untuk teorinya, 1 jam untuk projeknya dan kita sudah mengarahkan teman-teman guru untuk melaksanakan pembelajaran yang ada projeknya," tandasnya


"Kesimpulannya, harus ada praktiknya lah. Ada  teori dan ada praktiknya. Praktiknya itulah projek dari kegiatan pembelajaran dengan pola kurikulum merdeka itu," sambungnya.


Menurutnya, kalau projek itu. Kalau di SMK itu vokasi. Jadi harus banyak praktiknya. Tapi kalau SMA tidak disebut dengan vokasi tetapi diharapkan, jangan memberikan teori saja terhadap siswa tapi siswa itu harus kongkrit atau reel melalui projek. "Jadi anak itu, tidak harus menghafal teori saja tapi juga harus disertai dengan praktiknya. Itulah mungkin makna dari projek pada kurikulum merdeka belajar ini," katanya.


Untuk kegiatan berikutnya, kata dia, terkait kegiatan-kegiatan pendampingan belum kita laksanakan. "Yang saya dengar kemarin, yang tahun kemarin sudah mulai pendampingan dari GTK Pusat dari Kementrian. Mungkin untuk yang lulus di tahun 2022 ini, mulainya di Januari," ungkapnya


Diakuinya, mungkin kelebihan dari kita di sekolah yang lulus  menerapkan kurikulum merdeka ini, adalah pemerintah nanti akan memberikan tambahan dana operasionalnya untuk kegiatan BOS, kinerja namanya. 


"Berapa jumlahnya juga sampai hari ini, kita juga belum tahu. Mungkin nantilah, di 2023 Januari diumumkan, berapa tambahannya dan kita hanya pergunakan untuk operasional kegiatan, seperti pelatihan, Bimtek, membuat modul belajar, membuat projek untuk anak-anak bersama guru, mungkin itu arahnya. Tapi secara tekhnis kita belum tahu persis dan pasti nanti mungkin akan dijelaskan kembali melalui Bimtek pada sekolah-sekolah yang dapat, termasuk sekolah kami yang melaksanakan dan menerapkan kurikulum merdeka ini," paparnya.


Kalau dari segi menejemen dan lain sebagainya seperti sarana dan prasarana, diakuinya, kami menganggap sudah sangat siap untuk melaksanakan kurikulum merdeka ini, baik dari guru, dari infrastruktur yang ada sepeti Lab komputer, Lab IPA, Biologi, Fisika. Jadi kami siaplah untuk melaksanakan kurikulum merdeka.


"Tapi yang jelas, bahwa sekolah yang dapat sekolah penggerak itu adalah melalui ujian tes yang dilaksanakan oleh Kementerian. Jadi yang tiga inilah pada tahun ini yang dipercaya dulu. Mungkin berikutnya sekolah-sekolah lain dan saya kira setiap tahun akan ada tapi tetap melalui ujian tes bukan melalui penunjukan," tegasnya.


Kedepan, harapannya, memang sebenarnya program pemerintah ini, memacu sekolah untuk lebih baik, meningkatkan hasil lebih baik melalui sekolah penggerak. Jadi harapan pemerintah. Iya, yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai sekolah penggerak itu harus betul-betul melaksanakan program kurikulum merdeka belajar ini dan menunjukkan hasil lebih dari sekolah yang bukan sekolah penggerak. Tapi kan, tidak mesti secara logika sekolah penggerak itu harus lebih baik dari sekolah tidak penggerak. Bisa saja kan sekolah tidak penggerak juga lebih baik. Dan ini jadi beban kita, mestinya secara moral beban kepala sekolah untuk bagaimana membuat tujuan sekolah penggerak itu betul-betul bermakna. 


"Tentu saya juga sebagai kepala sekolah, iya akan mengarah ke situ. Iya menunjukkan hasil yang terbaik lah, baik dari kualitas pembelajaran secara akademik maupun kwalitas pembelajaran yang non akademik. Dan saat ini kita memang kembangkan yang 2 itu," tukasnya.


Dan alhamdulillah, tuturnya, bahwa tahun ini, bulan-bulan ini, iya, saya, guru saya mengikuti lomba baca puisi tingkat nasional. "Alhamdulillah, kita dapat juara 2 tingkat nasional. Inilah suatu kebanggaan dan mungkin ini menjadi motivasi anak-anak kami di sini," cetusnya


Di FL2SN, lanjutnya, yang diadakan oleh pemerintah, dari 12 mata lomba itu. Jadi, alhamdulillah, 1 mata lomba kami mendapat juara 1 ditingkat Provinsi dan nanti sebagai perwakilan ditingkat Nasional yaitu pada lomba membaca puisi. "Dan baru saja saya berikan hadiah untuk guru maupun siswanya," imbuhnya


Kemudian, untuk 02SN, ungkapnya, anak-anak kita juga yang pencak silat, karate dan sebagainya.

Alhamdulillah, yang pencak silat juga, tidak dapat juara 1 tapi dapat nominasi 10 besar masuk di Provinsi. "Itu adalah awal yang baik, kedepannya kita harapkan menjadi lebih bagus," pintanya.


Dibidang seni dan yang lainnya juga, kata dia, kami saat ini, lagi agak buming sedikit mengajak anak-anak kita ini keluar.


 "Kemarin saja dalam rangka hari ulang tahun TVRI NTB yang ke 15 tahun 2022. Kami mendapatkan undangan khusus untuk tampil di studio TVRI. Disana kita tampilkan tari gandrum kemudian dalam rangka pekan kebudayaan daerah Provinsi NTB 2021, (SMAN) 1 (Prateng) juga menjadi perwakilan di situ untuk tampilkan segala jenis yang ada di sekolah kita, ekstra kita tampilkan di situ," tuturnya.


Dan besok lagi, ungkapnya, tanggal 12 sampai dengan 15 Oktober, kami diundang untuk menampilkan 2 tarian khusus di Taman Budaya dalam rangka festival pagelaran seni untuk pelajar se NTB. Kami ikut semua itu dalam rangka memotivasi anak-anak kita untuk mau belajar lebih baik. 


"Saya kira itu awal yang baik dari kami. Tentu, hasil nanti lah kita lihat setelah kita berjalan ini, ini juga kan belum mulai berjalan. Tapi belum berjalan pun kita sudah mulai mencoba untuk anak-anak kita yang berpotensi untuk mengembangkan bakat dan kreativitasnya. Jadi anak-anak itu bisa smart. Smart dalam arti, pintar dalam bidang akademik, non akademik maka anak itu menjadi smart. Dan anak-anak kita sudah ada yang mengarah ke situ. Jadi secara manejerial iya, saya dipercaya di sekolah penggerak dan lulus. Iya tanggung jawab moral kita untuk harus mampu menunjukkan bahwa kita itu adalah mampu atau siap dan mudah-mudahan mampu dan berhasil dengan baik," pungkasnya.

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.