Bupati: Festival seperti ini mengajarkan kepada kita untuk menghadapi persoalan daerah dengan cara elegan
Lintas NTB, Sumbawa Barat - Festival Bulan Satangal yang menjadi rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Harlah KSB ke 19, resmi dibuka oleh Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin., MM, Jumat, (11/11/2022).
Kegiatan yang berlangsung di halaman Masjid Agung Darussalam tersebut, akan berlangsung hingga tanggal 18/11/2022. Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat selaku ketua panitia, dalam kesempatan menyampaikan laporan bahwa, rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Harlah KSB, telah dimulai dari tanggal 26 Oktober yang diawali dengan kegiatan Sumbawa Barat bershalawat, dan malam ini dibuka Festival bulan satangal.
Sementara itu, festival bulan satangal ini sebelumnya telah dimulai pada tanggal 9 dan rencananya akan selesai pada tanggal 18 November. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya yaitu Carnaval Budaya, pawai tingkat TK, SD, SMP, SMA dan Umum. Untuk lomba seni yang akan berlangsung nantinya ada dua cabang lomba yaitu lomba shalawatan tingkat Desa dan lomba Percusi tingkat SMP dan SMA. "Sementara ini peserta yang mendaftar dalam lomba shalawat yaitu sebanyak 24 desa dari 57 desa yang ada. Untuk lomba Percusi terdapat 24 peserta dari SMP dan SMA, hingga total peserta sebanyak 48 peserta," kata Sekda.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga menyampaikan bahwa di arena telah disiapkan stand UMKM. Terdapat 20 Stand UMKM yang akan turut meramaikan hingga kegiatan selesai nantinya. Dengan tema barema saling satingi, kita akan tumbuhkan semangat gotong royong untuk tujuan kebaikan.
Bupati Sumbawa Barat dalam kesempatan itu memberikan sambutan bahwa, kegiatan ini adalah kegiatan tahunan dan malam hari ini diberi nama festival bulan satangal, yang tahun sebelumnya diberi nama festival bulan buntar. Bupati menyampaikan filosopi bulan satangal yang memiliki arti awal bulan. Awal bulan memiliki simbol harapan dan cita-cita yang harus kita wujudkan dalam rangka membangun KSB.
Sementara itu, Bupati dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan beberapa hal terkait dengan isu yang berkembang saat ini. "Semua kita bisa memperjuangkan yang terbaik untuk daerah ini, tetapi kita perlu juga perhatikan norma norma. Melalui festival - festival yang dilaksanakan seperti ini, ini juga melatih kita dan mengajarkan kepada kita untuk bisa memperjuangkan segala sesuatu itu dengan cara yang elegant," ucap Bupati.
Diam itu tidak selamanya salah, kita diam dengan mempertimbangkan kondusifitas daerah tetap terjaga. Selama ini Pemerintah Daerah selalu berusaha untuk memperjuangkan mana yang dituntut oleh aturan kita selalu berusaha untuk memperjuangkannya. Banyak hal yang telah kita perjuangkan tetapi belum mencapai maksimal. Ada juga hal-hal yang aturannya belum jelas, dan juga berkaitan dengan batasan kewenangan yang ada di Bupati.
Kita, Pemerintah KSB selalu berusaha agar keberadaan AMNT bisa mensejahterakan masyarakat. Dalam kebijakan pembangunan Smelter, kita berupaya penuh memberikan dukungan agar Smelter ini segera terealisasi dan memberikan dampak terhadap tumbuhnya investasi, dan selanjutnya masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Demikian pula pembangunan bandara yang akan dimulai pada 14 November. PT. AMNT tidak punya kewajiban membangun Bandara, tetapi kita meminta mereka membangun Bandara.
Ini semua semata-mata untuk membangun investasi di KSB. Kita promosi daerah kemana-mana dengan membawa tarian, produk khas daerah dan lain lainnya itu belum cukup. Kita harus punya infrastruktur memadai agar touris bisa dengan mudah datang ke KSB. Tamu dari Bali misalnya, mereka berlayar ke KSB, mereka tidak turun tetapi parkir jauh dari pantai. Ini merugikan kita, karena keberadaan SDA kita, kita tidak bisa manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Perjuangan seperti apa yang kita perjuangkan pasti akan mendatangkan manfaat," ungkap Bupati.
Dalam kesempatan tersebut, para seniman yang terdiri dari berbagai macam genre, mencoba menampilkan musik kolaborasi dengan judul Sumbawa Barat memanggil. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.