Soal Kesetaraan Gender, Wanita Tidak Bisa Disamakan Dengan Laki-laki


Lintas NTB,
Sumbawa Besar - Wanita pada hakekatnya tidak bisa disamakan dengan kaum laki-laki, namun dalam kapasitas bersuara, berpendapat, bertindak atau bersikap itu sangat bisa.

Namun, wanita harus mampu dalam menerapkan diri ketika berada dalam ruang lingkup masyarakat. "Perempuan bisa menjadi apa saja, asalkan dia memiliki kapasitas, tetapi dengan tetap berada pada kodratnya sebagai perempuan," demikian diungkapkan Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan

Universitas Samawa ( Unsa) Dr. Syaifuddin, SE., MM dalam Acara Dialog Keperempuanan yang dilaksanakan oleh Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM) Siratal Mustaqim dengan tema Rekonstruksi Gerakan Akhwat Guna Meningkatkan Peran Menuju Muslimah yang Berdaulat, Rabu, (16/11/2022) lalu di Aula Audatorium Unsa.

Dikatakan Warek 3, saat ini bukan lagi membahas mengenai kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan, namun yang terpenting adalah cara meningkatkan kapasitas perempuan itu sendiri dalam meningkatkan persaingan dengan kaum laki-laki di segala bidang. "Melalui kegiatan ini saya berharap agar kiranya apa yang menjadi tema dalam kegiatan ini betul- betul dapat di pedomani dan dijalankan di tengah masyarakat," ujar Dr. Syaifuddin, SE., MM.

Sementara itu, Pembina LDM Unsa Suprianto, S.E, M.E. menyampaikan, apresiasinya terhadap kegiatan dialog  LDM ini, mengingat ini adalah kegiatan pertama dari kepengurusan baru LDM, dengan menghadirkan beberapa siswi dari beberapa sekolah tingkat SMA dan SMK serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Sumbawa Besar.

"Saya sangat salut dan bangga terhadap pengurus LDM Unsa saat ini, karena mereka mampu mengaktualisasikan ide dan gagasannya sesuai dengan amanat dan fungsi dari lembaga itu sendiri," tandas Suprianto.

Sementara itu, ketua keputrian Sisil Andini Putri menyebutkan, kalau kegiatan ini murni dari hasil kajian dan rumusan bersama pengurus LDM SM Unsa yang mendapat dukungan dan dorongan dari pihak Rektorat, sehingga kegiatan ini dapat terlaksanakan seperti saat ini. "Kegiatan ini kami menghadirkan dua pemateri diantaranya, Rimas intan katari, S.H, MH membahas tema mengenai hakikat wanita, dalam bersikap atau bertindak dalam lingkup masyarakat. Sedangkan pemateri ke 2 Ustadzah Endang Yusnia, S.Pd membahas hakikatnya wanita dalam tatanan kapasitas bersuara dan berpendapat di publik atau masyarakat," tutup Sisil Andini Putri. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.