Dikbud KSB Siapkan Event FTBI Tingkat Kabupaten Untuk Lestarikan Bahasa Ibu


Lintas NTB, Sumbawa Barat -
Berangkat dari keprihatinan pemerintah daerah, mulai bergesernya nilai-nilai penggunaan bahasa ibu (Daerah, Red), pemda Sumbawa Barat melalui Dinas Pendidikan & Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa Barat, tengah melakukan kesiapan Festival Tunas Bahasa (FTBI) tingkat Kabupaten – Tahun 2023.

"Festival FTBI untuk jenjang Pendidikan SMP, yang dijadwalkan sekitar tanggal 20 Oktober 2023," ungkap Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa Barat melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Abdul Munir S. Pd kepada media ini, Rabu, (18/10/2023).

Jadwal tersebut, kata Abdul Munir dilaksanakan disesuaikan dengan rencana Pemprov NTB akan melaksanakan event yang sama pada bulan November 2023 mendatang, namun untuk Lomba FTBI tingkat Provinsi NTB peserta nya khusus Kabupaten diwilayah Pulau Sumbawa, yang akan dipusatkan pelaksanaannya di Kabupaten Sumbawa.

Sedangkan untuk kesiapan tingkat kabupaten, terdiri atas enam materi lomba setelah sebelumnya program revitalisasi bahasa daerah ini sebagai bentuk assessment itulah bentuknya diadakan festival ini menggunakan sembilan materi terdiri atas Balawas, Sakeco, Badede, menulis cerpen dengan Bahasa Samawa dan menulis menggunakan satera jontal dan lain sebagainya setelah muncul juknis yang baru berkurang menjadi enam materi lomba.

Kemudian untuk event perlombaan tersebut, pihaknya telah membagi dalam tiga zona ada enam materi lomba untuk peserta Putera/puteri yang dibagi dalam tiga zona, meliputi Zona Seteluk dan Poto Tano, Zona Taliwang, Brang Rea, Brang Ene dan Zona Jereweh, Maluk, Sekongkang. Masing-masing zona inilah yang akan mengirimkan pesertanya berdasarkan jenis kelamin yang akan ditentukan masing-masing Kecamatan untuk jenjang pendidikan SMP (Putera/Puteri).

“Untuk Tim penilai tingkat kabupaten, Kami akan melibatkan unsur pegiat seni, budayawan dan lainnya. Nantinya akan mencari atau menyaring peserta menjadi tiga orang untuk mewakili KSB ke tingkat provinsi NTB. Hanya saja, kami masih menunggu juknis peserta dari kabupaten ke Provinsi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Abdul Munir S. Pd menambahkan, bahwa Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) merupakan media apresiasi yang diberikan para peserta revitalisasi Bahasa daerah yang telah dilakukan secara berjenjang pada tingkat Pendidikan SD dan SMP ditingkat kecamatan dan Kabupaten/Kota. Festival ini menampilkan para pemenang dari setiap kabupaten/kota dengan mata lomba yang telah ditentukan.

"FTBI ini melibatkan partisipasi guru master tahun 2022 dan 2023, guru pendamping, pegiat Bahasa/sastra daerah, Lembaga adat, komunitas literasi dan komunitas sastra, media, dan pemerintah daerah, ujar Abdul Munir.

Prinsipnya, pesertanya nanti akan menonjolkan ciri khas kelokalannya, dari lomba tersebut. Fakta yang kita lihat saat ini penggunaan Bahasa ibu atau Bahasa daerah terbilang frekwensi nya sudah berkurang, kalau disekolah itu dominan Bahasa nasional demikian pula dirumahnya dominan anak anak menggunakan Bahasa nasional, saat ini kami berharap Bahasa ibu bisa dilestarikan agar tidak terkikis oleh zaman, jangan sampai generasi akan datang tidak tau dan tidak mengenal Bahasa ibu/daerah nya sendiri,” cetus Munir. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.