Kejaksaaan Sumbawa Barat Lakukan Kordinasi Pakem Terhadap Peran Umat Beragama Dalam Pemilu 2024


Lintas NTB, Sumbawa Barat
- Kepala Kejaksaan Negeri Sumbawa Barat Dr. Hj Titin Herawati Utara SH., MH membuka kegiatan rapat kordinasi tim pengawasan aliran kepercayaan dan aliran keagamaan dalam masyarakat (Pakem) tahun 2024.

"Kegiatan pakem merupakan kegiatan rutin yang di selenggarakan oleh Kejaksaan Negeri Sumbawa Barat khusus agenda rapat kordinasi saat ini, membahas peran Umat Beragama dan Umat Kepercayaan pada Pemilu dan pilkada serentak tahun 2024," jelas Kajari yang didampingi Kepala seksi Intelijen Rasyid Yuliansyah SH., MH.

Ia juga mengungkapkan, harapan kita bagaimana membangun Pemilu yang baik dan berkualitas lewat kegiatan Pakem, baik dari sisi proses maupun hasil, tentu dibutuhkan sistem yang baik. Potensi- potensi kerawanan Pemilu harus kita lihat sebagai tantangan yang harus diatasi bersama," katanya, Kamis, (18/1/2024).

Menurutnya, masalah- masalah kepemiluan ini bukan hanya soal soal elektoral tetapi justru banyak sekali masalah diluar itu, masalah elektoral diluar jangkauan penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU, Bawaslu maupun Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten dan Kota.

Setelah dibuka oleh Kajari, dilanjutkan dengan diskusi terkait peran umat beragama dan kepercayaan dalam pemilu 2024 yang dipimpin oleh Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Sumbawa Barat. Indonesia memiliki tingkat keragaman masyarakat yang sangat tinggi ditengah heterogenitas bangsa, peran FKUB dan para tokoh agama/masyarakat,adat dianggap sangat strategis untuk menjaga stabilitas daerah dan hal itu akan semakin penting menjelang pemilu 2024. Para tokoh agama dan pemimpin umat beragama juga perlu memberikan pemahaman yang penting akan persatuan dan kesatuan dalam mencegah potensi konflik antar umat beragama menjelang pemilu.

Ia menekankan, pentingnya menjaga kerukunan dan tidak melakukan provokasi terhadap umat, pentingnya peranan tokoh-tokoh agama itu sendiri dalam memberikan kedewasaan politik, seperti tidak membawa Isyu politik dalam beribadah.

Ditempat yang sama, perwakilan dari Kemenag Kabupaten Sumbawa Barat H. Mulyadi, S. Ag mengatakan bahwa, Kemenag KSB saat ini memiliki penyuluh di 8 Kecamatan semuanya 38 orang. Penyuluh memiliki peran yang sangat strategis, karena mereka bisa mengetahui apa yang terjadi di tengah masyarakat, karena kita rekrut penyuluh dari berbagai desa untuk menjaring informasi terkait radikalisme dan terorisme serta persoalan masyarakat lainnya.

"Di KSB ada 120 masjid dan 88 mushollah yang sudah terdaftar di kemenag. sedangkan rumah ibadah lainnya seperti agama Hindu ada 4 rumah ibadah, Kristen dan protestan juga memiliki rumah ibadah.

Perwakilan dari Bakesbangpol KSB mengatakan bahwa, tim pakem ini bisa memberikan kesejukan kepada masyarakat untuk menghadapi pemilu serentak di Kabupaten Sumbawa Barat. Dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait kepemiluan, sehingga masyarakat menjadi paham. KSB saat sudah tenang, sejuk, dan damai. Kesbangpol dan stakeholder lain akan fokus terhadap radikalisme dan terorisme sehingga masalah terjadi akan cepat kita selesaikan.

Ditempat yang sama, Ketua FKUB Sumbawa Barat Dr. Burhanuddin, M. Pd menyampaikan bahwa data umat beragama di KSB. Islam 146.342, Kristen 441, katolik 452, Hindu 1.335 dan Budha 15 orang.

"FKUB akan memberikan pemahaman kepada masyarakat dan menyentuh etnis secara langsung terkait pemilu agar kita sukseskan secara bersama. Ini untuk menciptakan kerukunan umat beragama akan aman dan damai. FKUB menetralkan persoalan umat beragama dan menyelesaikan segala persoalan agama.

Hadir dalam acara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Sumbawa Barat Dr. Titin Herawati Utara SH., MH, Kasi Intelijen berserta personil, Kemenag, FKUB, Kesbangpol KSB dan ormas-ormas yang ada di KSB. (LNG05)

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.