SMKN 2 Lembar Fokus Jalankan Program Satu Siswa Satu Usaha


Lombok Barat - Program satu siswa satu usaha untuk SMK merupakan salah satu program yang di galakan Dikbud NTB. Program ini sudah dijalankan di beberapa sekolah lainnya, salah satunya SMKN 2 Lembar. 


Kepala SMKN 2 Lembar Ali Mustofa mengatakan saat ini sekolah fokus pada program-program dari Dinas Dikbud NTB, salah satu siswa SMKN 2 Lembar juga sudah memiliki usaha yang dibangun. 


"Dengan adanya pembelajaran program satu siswa satu usaha, sekolah memiliki salah seorang siswa yang membangun usaha camping (start up) bersama keluarganya di Pantai Adem, Cemara," ujarnya pekan lalu. 


Tidak hanya itu, sekolah juga memiliki gerai Teaching Factory (TEFA) yaitu gerai Kemaiqne di sekolah yang dikelola bekerja sama dengan warung makan Aduh Enak' e. Ini kesempatan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan kompetensi, agar hasil praktek siswa dengan program teaching factory dapat distandarkan dengan dunia usaha dunia industri. Dalam pembelajaran digerai ini siswa belajar secara bergilir, dan yang jaga 4 sampa 5 orang setiap harinya, yang mana gerai buka jam 9 pagi sampai jam 10 malam 


"Ada juga gerobak usaha yang bekerja sama dengan UMKM mitra yaitu rumah makan Aduh Enak 'e yang ada didekat sekolah, ini adalah komitmen kerja sama untuk membentuk mindset usaha siswa, yaitu dalam program 1 siswa 1 usaha. Sudah ada 6 gerobak usaha di sepanjang jalan Yos Sudarso Lembar yang menjual aneka minuman dan nasi koboi yang di jaga oleh siswa SMKN 2 Lembar sepulang sekolah sampai malam," jelas Ali. 


Sebelumnya Kabid SMK Dikbud NTB M. Khairul Ikhwan mengatakan program satu siswa satu usaha untuk membentuk mindset usaha. Bukan siswa harus memiliki usaha di sekolah, kalau seperti itu kapan belajarnya," katanya. 


Dijelaskan, program satu siswa satu usaha di SMK untuk menanamkan pola pikir kewirausahaan kepada anak-anak. 


"Polanya ini macam-macam, bisa beraktivitas pada teaching factory, magang, dan berbagai kegiatan lainnya," ucapnya. 


”Kalau untuk skill sudah dipelajari sesuai kurikulum,” imbuh Ihwan. 


Mindset usaha untuk siswa SMK dikondisikan di sekolah. 


Dikatakan, menanamkan mindset berwirausaha bagi siswa harus dilakukan di sekolah sehingga nantinya terbiasa setelah lulus. 


"Produk-produk yang akan dijajakan siswa dibuat dulu karya tulisnya, lalu dipraktikkan," ujar Ikhwan. 


Sebelum membuat produk yang dijajakan sesuai kurikulum, terlebih dahulu siswa membuat literatur dan mempresentasikan. "Untuk membangun mindset usaha ada mapel (mata pelajaran) kewirausahaan," tandasnya.

0 Comments

Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.