"InsyAllah Bendungan Tiu Suntuk Akan Segera Mengairi Sawah di Kecamatan Jereweh Dan Penyediaan Air Baku Kawasan Industri Kecamatan Maluk"
Lintas NTB, Sumbawa Barat - Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin., MM melaksanakan agenda safari Ramadhan hari ke empat di Masjid Nurul Ikhsan Kecamatan Jereweh, Sabtu, (23/03/2024). Safari ramadhan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, ST, M. MInov, Sekretaris Daerah H. Amar Nurmansyah, ST, M. Si, Ketua PKK KSB Hj. Hanipa Musyafirin, S. PT, M. MInov, dan para Asisten, Staf Ahli dan Kepala SKPD.
Dalam kesempatan tersebut Pemda KSB memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat miskin, lansia dan bantuan kepada Yayasan serta Masjid.
Dalam kesempatan menyampaikan laporannya, Camat Jereweh Solihin, S. Pd menyampaikan bahwa, saat ini Puskesmas Jereweh merupakan 9 Puskesmas terbaik di Indonesia. Satu satunya yang menerapkan pustu prima, sehingga dengan keberadaan Pustu prima tersebut, angka stunting di Kecamatan Jereweh terendah di Kabupaten Sumbawa Barat yaitu 4,18 persen.
Sementara untuk mendukung tim kaji tiru yang hampir setiap minggu ke Puskesmas dan Pustu Prima yang ada di Kecamatan Jereweh, baik yang datang dari dalam maupun luar NTB, kami melakukan operasi pasar bayangan, dimana para pedagang manual kami arahkan untuk masuk berdagang di pasar Jereweh. Meskipun banyak tantangan, alhamdulillah pasar Jereweh sudah mulai ramai. Sehingga sekarang tidak ada lagi pasar bayangan yang membuat kotor depan Puskesmas dan tempat - tempat lainnya.
"Terkait dengan persoalan gagal panen dan gagal tanam, di Kecamatan Jereweh ada sebanyak 70 pesen sawah petani, dan alhamdulillah Pemda telah memberikan solusi melalui pasar murah. Melalui kesempatan tersebut, Camat solihin juga menyampaikan harapan agar keberadaan Bendungan Tiu Suntuk dapat mengairi sawah warga sebesar 120 di lang desa dan 700 hektar di Jelenga," ungkap Camat Jereweh.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin., MM dalam sambutannya mengajak para jamaah untuk bersyukur karena telah diberikan kesempatan oleh Allah SWT, karena bisa beribadah dan bersilaturahmi di bulan Ramadhan tahun ini. Moto sai ling dalam gawe agar bisa dipertahankan karena telah banyak memberikan hasil dan mengangkat harkat dan martabat sebagai bagian dari masyarakat Jereweh. Bukan saja di tingkat Kabupaten, Provinsi tetapi juga Nasional. Tidak sedikit yang dijadikan contoh di Kecamatan Jereweh, dan ini yang perlu kita syukuri.
Kemudian terkait dengan cuaca ekstrim, perubahan iklim yang sangat tidak kita kehendaki, dan menyebabkan kita gagal tanam, gagal panen dan lain sebagainya, termasuk juga inflasi, harga naik. Saya mengajak masyarakat untuk mensyukuri apa pun kondisi yang ada. Mungkin itu yang terbaik diberikan oleh Allah SWT. Bisa menjadi ujian dan pembelajaran untuk kita lebih berhati hati dan introspeksi. Kita tidak boleh berputus asa, kita tetap berikhtiar.
Pemerintah tentu tidak membiarkan persoalan ini. Saya sudah tugaskan Dinas pertanian, bagi yang gagal tanam kalau mau nanam lagi paling tidak bibit bisa dibantu. Kepada Dinas Ketahanan Pangan, jika harga naik saya minta untuk intervensi agar harga bisa stabil. Mudah mudahan minggu ini juga kita akan laksanakan pasar murah dalam rangka mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Problem yang paling utama dalam membangun sektor pertanian yaitu kekurangan air. Upaya kita untuk membangun bendungan lang desa, itu hampir tidak mungkin kita lakukan. Itu karena dibawah bendungan tersebut ada rongga yang sangat beresiko. Jadi tidak bisa lagi dilakukan pembangunan lang desa, sehingga upaya kita dari Pemerintah Daerah agar bagaimana keberadaan Bendungan Tiu Suntuk, keberadaan airnya bisa sampai Jereweh, lamunga, dan untuk air baku/air minum bisa sampai ke kawasan industri kecamatan Maluk.
"Proposal FS dan DEDnya sudah kami buat, kemudian dari BWS NTB sudah menyetujui. Panjang jaringan irigasi dari Tiu suntuk hingga jelenga sekitar 50 Km, kemudian ada terowongan sekitar 3 Km. Biayanya sudah diestimasi sekitar 864 M, masih lebih murah dari jaringan Bintang Bano menuju Kecamatan Poto Tano, itu hampir 1 Triliun. Ini insyAllah kita akan lakukan, walaupun Kecamatan Jereweh tidak punya bendungan besar, tetapi sebagian besar penggunaan air Bendungan Tiu suntuk akan dimanfaatkan oleh Kecamatan Jereweh dan air baku untuk Kecamatan Maluk. Mari kita terus menerus berdoa," jelas Bupati.
Selanjutnya terkait dengan pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah, saya mengajak kita semua untuk menghadapinya dengan riang gembira. Perbedaan itu rahmad, bukan harus kita pertentangan. Yang akan menjadi pemimpin itu sudah ada di lauhul mahfudz kita hanya menjalani proses saja. Siapa pun mereka, itulah putra putri terbaik yang diberikan oleh Allah SWT untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Sumbawa Barat.
Terkait dengan kemiskinan, bahwa kemiskinan sampai 4 ℅ hampir tidak bisa kita turunkan. Menghilangkan kemiskinan itu hampir tidak mungkin karena itu qodrat dan ibadah dari Allah SWT. Saya mengajak kepada kita semua untuk mensyukuri adanya yang miskin supaya ada tempat kita berbagi. "Yang ingin saya katakan bahwa, baik itu kemiskinan, stunting, kemiskinan ekstrim, hanya di KSB yang melakukan intervensi. Di Kabupaten lain mungkin data statistik yang ada hanya menjadi panjangan. Mari kita terus meningkatkan rasa syukur kita," tutup Bupati. (LNG05)
0 Comments
Silahkan Berkomentar, Bebas Tapi Sopan.